Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal yang Harus Dilakukan saat Terindikasi Demensia

Kompas.com - 21/08/2023, 09:05 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Pikun atau hilang ingatan sementara adalah tanda awal demensia. Namun, banyak orang tak menyadari jika pikun yang dialami bukanlah hal yang boleh disepelekan.

Perlu diketahui, demensia adalah hilangnya kemampuan kognitif atau berpikir secara bertahap yang bertambah parah seiring berjalannya waktu.

Lambat laun, penderita demensia kehilangan kemampuan untuk mengingat, berkomunikasi secara efektif, dan kemampuan keterampilan penalaran untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari.

Demensia yang tak segera diatasi bisa merusak tubuh dan otak, yang seringkali menyebabkan kematian.

The National Institute on Aging AS menemukan bahwa kematian akibat demensia meningkat tiga kali lebih tinggi.

Apa yang harus dilakukan jika terkena demensia?

Cara pertama untuk mendeteksi adanya demensia adalah berkonsultasi ke dokter dan menyampaikan semua kekhawatiran pada dokter.

Sebelum menerima diagnosis, dokter biasanya akan melakukan sejumlah pemeriksaan, seperti menguji keseimbangan, koordinasi, dan refleks tubuh.

Dokter juga bisa melakukan tes skrining kognitif, tes neurologis, pencitraan otak, dan tes darah.

Secara keseluruhan, tes ini dapat membantu menentukan apa, jika ada, yang berubah di dalam otak Anda.

Ahli syaraf Aaron Bonner Jackson mengatakan bahwa diagnosis demensia memerlukan serangkaian pengujian yang kompleks untuk mendapatkan hasil yang tepat.

Minimal, untuk diagnosis demensia, seseorang harus menunjukkan penurunan pemikiran kognitif dan penurunan kemampuan untuk mengurus diri sendiri.

Baca juga: 3 Tanda Awal Demensia yang Sering Tidak Disadari

Bagaimana cara mencegah demensia?

Menurut Jackson, menjaga kesehatan fisik dan mental adalah kunci untuk mencegah demensia, termasuk dengan cara rutin berolahraga.

"Anda juga bisa melakukan latihan untuk meningkatkan konsentrasi, seperti bermain puzzle atau mengisi teka-teki silang, membaca, dan mempelajari bahasa baru," tambahnya.

Menjaga lingkaran sosial Anda tetap kuat dan memastikan Anda makan dengan baik dan sehat juga dapat memberikan dampak yang signifikan untuk jangka panjang.

“Ada hubungan yang kuat antara pencernaan dan otak. Apa yang kita makan benar-benar mempengaruhi kesehatan otak, ” kata Jackson.

"Orang-orang yang tetap terhubung secara sosial dengan teman dan keluarga juga memiliki kesejahteraan kognitif yang lebih baik," tambahnya.

Baca juga: Tingkatkan Produktivitas, Begini Cara Atasi Prokrastinasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau