Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gangguan Bipolar Bisa Sebabkan Hiperseks, Begini Mengatasinya...

Kompas.com - 26/08/2023, 21:38 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Tahukah Anda bahwa gangguan bipolar bisa menyebaban penderitanya mengalami hiperseks?

Hiperseks adalah kondisi dimana pikiran terus terobsesi pada hal-hal berbau seksual sehingga kita tidak bisa menahan libido.

Salah satu gejala utama yang dialami penderita bipolar adalah perubahan suasana hati yang ekstrem.

Dari perasaan gembira, energik, bisa berubah menjadi perasaan sedih dan putus asa.

Momen saat penderita bipolar merasa gembira dan energik dikenal dengan istilah episode manik.

Sedangkan saat masa depresi, energi rendah, dan tak berdaya, dikenal dengan episode depresi.

Nah, hiperseks biasanya dialami penderita seksual saat mereka berada di fase manik.

Bahkan, perilaku hiperseks juga menjadi tanda terjadinya episode manik.

Baca juga: Tak Hanya Suasana Hati, Gangguan Bipolar juga Pengaruhi Kehidupan Seks

Hiperseks pada pasien bipolar

Hiperseks bisa muncul sebagai tanda gangguan bipolar atau muncul dengan sendirinya.

Hiperseks bisa membuat penderitanya sulit mengendalikan hasrat seksualnya.

Hal ini bisa berdampak negatif pada pekerjaan, kesehatan, hubungan, dan aspek kehidupan lainnya.

Meskipun peningkatan minat terhadap seks tidak menimbulkan masalah, namun jika kondisi tersebut disertai dengan gejala mania bipolar – seperti impulsif, pengambilan risiko, dan penilaian yang buruk – maka hal itu bisa menimbulkan dampak negatif yang berbahaya.

Adele C. Viguera psikiater dari Cleveland Clinic mengatakan bahwa hiperseks merupakan bagian dari gejala hipomania atau mania.

Mania adalah salah satu dari dua episode utama yang mungkin dialami oleh seseorang dengan gangguan bipolar, sedangkan hipomania adalah bentuk mania yang lebih ringan.

“Hiperseksualitas bisa menjadi salah satu gejala khas keduanya,” kata Viguera.

Orang dengan gangguan bipolar yang mengalami hiperseksualitas juga rentan mengalami hal berikut:

  • Memiliki banyak pasangan seks
  • Memikirkan tentang seks terus-menerus
  • Nekat melakukan one night stand
  • Sangat tertarik dengan pornografi.

Selain hal diatas, mereka juga bisa nekat melakukan sembrono lainnya, seperti mengemudi terlalu cepat atau berjudi.

Baca juga: 5 Aroma Vagina yang Normal dan Sehat, Tak Perlu Dikhawatirkan

Bagaimana mengatasinya?

Hiperseksualitas pada pasien bipolar bukanlah suatu kondisi yang memerlukan penanganan tersendiri.

Setelah kondisi ini berhasil diobati dan perubahan suasana hati serta gejalanya terkendali, perasaan hiperseks tersebut akan hilang.

“Ketika gangguan bipolar tidak ditangani secara efektif, hiperseks sering kali menyebabkan konsekuensi yang serius dan negatif," ucap Viguera.

"Mengobati gejala bipolar dan mengendalikan hipomania dan mania sering kali juga menargetkan dan membantu hiperseks,” tambah Viguera.

Menurut Viguera, mengatasi kondisi hiperseks pada pasien bipolar biasanya membutuhkan obat penstabil suasana hati atau antipsikotik, serta psikoterapis, seperti terapi perilaku kognitif.

Setelah penyakitnya terkendali, penderita gangguan bipolar sering kali bereaksi berbeda terhadap seks dan perilaku mereka di masa lalu.

Baca juga: 4 Hal yang Membuat Vagina Bau Tak Sedap, Wanita Harus Waspada

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau