KOMPAS.com - Mengatur pola makan dan olahraga teratur adalah cara paling jitu untuk menurunkan berat badan yang aman.
Namun, ada kalanya seseorang merasa berat badan tak kunjung turun meskipun sudah diet ketat dan rutin olahraga.
Sebenarnya, ada banyak faktor yang bisa menyebabkan berat badan tak kunjung turun, seperti obat yang kita konsumsi, cara kita berolahraga, atau makanan yang kita konsumsi.
Sudah coba diet ketat dan rutin olahraga namun berat badan tak kunjung turun? Bisa jadi, beberapa kesalahan berikut telah Anda lakukan?
Kardio adalah bagian penting dari rutinitas olahraga karena membantu menjaga kesehatan jantung Anda.
Namun, terlalu banyak melakukan olahraga kardio bisa memicu efek buruk.
Kardio dapat menyebabkan tubuh menjadi lebih berfokus pada daya tahan, menyimpan energi dalam bentuk lemak untuk memastikan tubuh memiliki banyak cadangan bahan bakar agar Anda tetap bisa beraktivitas.
Kardio juga meningkatkan nafsu makan Anda secara drastis. Peningkatan ini mungkin membuat Anda lebih rentan makan berlebihan.
Baca juga: Apakah Kalori Terbakar saat Kita Berkeringat? Begini Faktanya...
Beberapa orang memfokuskan seluruh energinya untuk membakar kalori.
Namun, mereka tidak memperhatikan dari mana asupan energi atau kalori yang diperoleh.
Selain itu, Anda bisa menambah berat jika Anda mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang Anda bakar.
Pastikan Anda mengonsumsi cukup kalori untuk mengatur berat badan saat aktif secara fisik.
Jumlah kalori yang dibutuhkan setiap orang berbeda, tergantung pada usia, tinggi badan, dan tingkat aktivitas.
Selain itu, usahakan untuk menjalani diet seimbang yang mencakup konsumsi buah dan sayur, biji-bijian utuh, berbagai sumber protein.
Batasi juga asupan gula tambahan, natrium, lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol.
Menghilangkan seluruh makronutrien dari pola makan harian Anda—seperti karbohidrat, sumber energi utama tubuh—bisa memicu rasa lapar berlebih dan tergoda untuk makan berlebihan.
Karena itu, pastikan makanan harian Anda mengandung nutrisi lengkap, seperti:
Ubi jalar, oat, dan quinoa adalah beberapa pilihan karbohidrat kompleks.
Batasi asupan karbohidrat sederhana, seperti permen, soda, makanan manis manis, dan makanan olahan dengan tambahan gula.
Pilih protein tanpa lemak atau nabati. Anda bisa mengonsumsi protein dari ayam, kalkun, kacang-kacangan, dan lentil.
Tambahkan lemak sehat ke dalam rencana makan Anda. Contoh makanan mengandung lemak sehat atau lemak tak jenuh seperti biji chia, biji rami, salmon atau sarden.
Jagalah agar diri Anda tetap terhidrasi. Minum air dapat membantu Anda mengatur berat badan dengan menjaga konsumsi kalori tetap rendah.
Air juga memiliki beberapa manfaat kesehatan seperti:
Baca juga: 6 Jenis Insulin yang Bisa Diberikan untuk Pasien Diabetes
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.