Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/08/2023, 09:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Skoliosis menyebabkan tulang belakang melengkung tidak normal ke satu sisi.

Mengutip Medical News Today, orang dengan skoliosis akan memiliki postur tubuh tidak normal karena terlihat seperti membentuk "C" atau "S", jika dilihat dari belakang.

Derajat kelengkungannya bisa bervariasi. Namun, diagnosis skoliosis dimulai dari kelengkungan 10 derajat.

Baca juga: 2 Cara Mengatasi Skoliosis yang Perlu Diketahui

Kelengkungan 10-25 derajat terhitung skoliosis ringan, sedangkan 25-40 derajat sudah berat.

Mengutip "Buku Ajar Sistem Muskuloskeletal" (2021) oleh Liss Dyah Dewi Arini, dkk, penyebab skoliosis sesuai dengan jenisnya, sebagai berikut:

  • Skoliosis idiotik: tidak diketahui penyebabnya, sehingga skoliosis sulit dicegah. Namun, hampir 80 persen penderitanya termasuk dalam kategori ini.
  • Skoliosis kongenital: disebabkan oleh proses pembentukan tulang belakang yang tidak sempurna sejak dalam kandungan.
  • Skoliosis degeneratif: terjadi akibat kerusakan tulang belakang yang berlangsung secara perlahan-lahan. Beberapa penyakit seperti Parkinson dan osteoporosis turut memicu terjadinya jenis skoliosis ini.

Sementara itu, Medical News Today menyebutkan, skoliosis sering muncul pada usia remaja, sekitar 10-12 tahun. Meskipun kelainan tulang belakang ini sebetulnya bisa terjadi pada usia berapa pun.

Lalu, apakah skoliosis bisa dicegah? Jika bisa, bagaimana caranya? Dalam artikel ini akan mengulas secara ringkas kemungkinan cara yang bisa dilakukan untuk mencegah skoliosis.

Baca juga: Apakah Skoliosis Bisa Disembuhkan? Berikut Penjelasannya...

Bagaimana cara mencegah skoliosis?

Berbagai literatur menyebutkan bahwa skoliosis secara umum tidak dapat dicegah.

Para ahli sejauh ini hanya bisa mencegah gejala skoliosis bertambah parah dan menghindari komplikasi terjadi.

Namun mengutip Treating Scoliosis, skoliosis jenis tertentu masih dapat dicegah, yaitu skoliosis degeneratif.

Skoliosis degeneratif sering kali dapat dicegah karena disebabkan oleh trauma atau kesehatan tulang belakang yang buruk seiring bertambahnya usia. Ini umum menyerang orang lanjut usia.

Baca juga: Perbedaan Lordosis, Kifosis, dan Skoliosis, Apa Itu?

Meski Anda tidak dapat mencegah trauma dan radang sendi, Anda dapat menjaga postur tubuh tetap normal.

Misalnya, seorang yang hampir selalu membawa tas berat di satu sisi bahu selama bertahun-tahun. Itu bisa membuat ia menderita nyeri punggung dan membawa risiko skoliosis.

Seiring bertambah usia, orang tersebut bisa mengembangkan skoliosis degeneratif.

Proses pembentukan skoliosis tersebut dapat dicegah dengan pemeriksaan osteoporosis dan terapi nutrisi yang tepat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau