KOMPAS.com - Apa yang terjadi setelah berhenti merokok? Sudah banyak orang tahu bahwa merokok mendatangkan banyak masalah kesehatan.
Bahkan, di kemasan rokok pun sudah tertulis peringatan bahwa merokok bisa menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin.
Bahaya merokok ini tidak hanya dialami oleh perokok aktif. Menurut informasi dari CDC, perokok pasif pun bisa mengalami gangguan fungsi jantung, darah, sistem pembuluh darah, sehingga risiko serangan jantung meningkat.
Paparan asap rokok dalam waktu singkat saja sudah merusak lapisan pembuluh darah dan menyebabkan trombosit darah menjadi lebih lengket.
Kondisi ini juga menyebabkan peningkatan risiko serangan jantung.
Untuk meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan, cara terbaik adalah berhenti merokok.
Tanpa memandang usia atau berapa lama Anda sudah menjadi perokok aktif, manfaat berhenti merokok bisa Anda dapatkan. Nah, berikut manfaat berhenti merokok:
Orang-orang yang telah merokok selama bertahun-tahun atau sudah menjadi perokok berat akan mendapat manfaat tersebut jika berhenti merokok.
Berhenti merokok juga menjadi satu-satunya cara terbaik untuk melindungi anggota keluarga, rekan kerja, teman, dan orang lain dari risiko kesehatan yang terkait dengan paparan asap rokok.
Baca juga: Waspadai, Kesepian Lebih Bahaya Daripada Merokok 15 Batang Sehari
Namun, proses untuk benar-benar terlepas dari rokok tentu tidak mudah. Saat seorang perokok aktif memutuskan untuk berhenti merokok, mereka bisa mengalami gejala penarikan.
Namun, gejala penarikan ini bersifat sementara. Biasanya, gejala penarikan hanya terjadi setelah dua hingga empat minggu berhenti merokok.
Beberapa gejala penarikan yang bisa dialami setelah berhenti merokok, di antaranya:
Hampir setiap orang yang rutin merokok mempunyai keinginan untuk merokok ketika berhenti.
Keinginan yang dirasakan terkadang terasa membebani. Hal ini dipicu oleh otak yang sudah terbiasa terpapar nikotin dari rokok.
Untuk mengatasinya, Anda bisa mengalihkan pikiran tersebut dengan aktivitas lain dan tetap fokus pada alasan Anda untuk berhenti.
Salah satu gejala penarikan yang akan dirasakan orang yang memutuskan berhenti merokok adalah emosional yang tinggi.
Emosional yang tinggi ini bisa membuat mereka mudah marah, kesal, atau tersinggung. Hal ini normal terjadi.
Untuk mengatasinya, Anda bisa menarik napas dalam-dalam beberapa kali lalu ingat kembali alasan Anda berhenti merokok.
Merasa gelisah pada hari-hari atau minggu-minggu pertama setelah berhenti merokok adalah hal yang normal.
Untuk mengatasinya, Anda bisa melakukan aktivitas fisik atau olahraga. Anda bisa mencoba jalan kaki saat merasa gelisah.
Selain itu, kurangi asupan kopi, teh, dan berbagai minuman berkafein lainnya.
Saat Anda berhenti merokok, kafein bertahan lebih lama di tubuh Anda.
Baca juga: 4 Cara Mengobati Batuk yang Terus-menerus
Bagi perokok aktif yang mulai mencoba hidup tanpa rokok, mereka biasanya akan sulit berkonsentrasi saat tubuh sudah tidak terpapar nikotin.
Hal ini sangat umum terjadi, terutama pada hari-hari pertama hidup tanpa nikotin.
Untuk mengatasinya, cobalah untuk mengurangi waktu luang Anda, terutama di hari-hari pertama setelah Anda berhenti.
Anda bisa membatasi aktivitas yang memerlukan konsentrasi kuat jika bisa.
Sulit tidur saat pertama kali berhenti merokok adalah hal yang wajar. Untuk mengatasinya, Anda harus menghindari konsumsi kafein, terutama saat sore dan malam hari.
Sata waktu tidur tiba, hindari konsumsi makanan berat, alkohol, dan paparan gadget.
Orang yang merokok lebih mungkin mengalami kecemasan atau depresi dibandingkan orang yang tidak merokok.
Beberapa orang merasakan perubahan suasana hati dalam waktu singkat setelah mereka berhenti merokok.
Bagi sebagian orang, merokok mungkin tampak membantu mengatasi kecemasan atau depresi, tetapi jangan tertipu.
Namun, efek tersebut terjadi hanya dalam jangka pendek karena nikotin dalam rokok menghentikan ketidaknyamanan akibat putus obat.
Jadi, nikotin tidak bisa membantu mengatasi kecemasan atau depresi. Jika Anda berhenti merokok dan mengalami kecemasan atau depresi,
Anda bisa mencoba untuk rutin olahraga, melakukan hal-hal yang Anda sukai, dan tetap terhubung dengan orang lain.
Baca juga: 5 Efek Samping Asap Paparan Rokok pada Perokok Pasif
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.