Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, Kesepian Lebih Bahaya Daripada Merokok 15 Batang Sehari

Kompas.com - 17/07/2023, 21:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Benarkah kesepian bisa membunuh? "Kesepian membunuhmu" mungkin adalah kata-kata yang sering kita temui dalam puisi.

Namun, tahukah Anda bahwa secara medis kesepian memang bisa berakibat fatal bagi kesehatan?

Data Laporan US Surgeon Heneral juga menyebutkan bahwa kesepian lebih berbahaya daripada merokok 15 batang sehari.

Riset yang dilakukan profesor psikologgi dari Universitas Birmingham Young, kesepian dua kali lebih bahaya untuk kesehatan fisik dan mental dibandingkan obesitas.

Mengapa kesepian berbahaya?

Kesepian seringkali memicu kebiasaan buruk yang bisa mempengaruhi kesehatan.

Sebuah laporan Kaiser Family Foundation yang diterbitkan pada tahun 2018 menemukan bahwa kesepian membuat orang berperilaku buruk.

Empat puluh tiga persen orang yang merasa kesepian mengalihkan perasaan tersebut ke makan yang berlebihan, 34 persen merokok, dan 21 persen menggunakan alkohol atau obat-obatan untuk menenangkan perasaan mereka.

Padahal, faktor gaya hidup memainkan peran kunci pada kesehatan.

Di sisi lain, kesepian membuat orang lebih sensitif terhadap rasa sakit, menekan sistem kekebalan tubuh kita, mengurangi fungsi otak dan mengganggu tidur.

Kondisi ini juga meningkatkan peradangan dan tingkat penyakit jantung dan demensia.

Pada hakikatnya, manusia tercipta sebagai makhluk sosial.

Saat perasaan kesepian melanda, tubuh kita akan berada dalam mode waspada agar bisa merespon ancaman lebih cepat dari biasanya.

Kewaspadaan berlebihan ini bisa meningkatkan hormon stres, yang pada akibatnya memicu kenaikan tekanan darah.

Hal inilah yang turut memicu berbagai macam penyakit kronis.

Baca juga: 10 Efek Selingkuh untuk Kesehatan Mental dan Fisik

Bagaimana mengatasi kesepian?

Meski kita tidak bisa mengontrol apa yang akan terjadi, tetapi kita bisa mencoba berdamai dengan situasi kesepian agar bisa mencegah dampak buruk tersebut.

Halaman:

Terkini Lainnya
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Health
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Health
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Health
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Health
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Health
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Health
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Health
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Health
Riset FMIPA UI  Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Riset FMIPA UI Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Health
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
Health
Pelawak Sri Sumiarsih Meninggal Akibat Sakit Ginjal, Ini Penyebabnya
Pelawak Sri Sumiarsih Meninggal Akibat Sakit Ginjal, Ini Penyebabnya
Health
Penyakit Genetik Langka yang Bikin Perut Selalu Lapar
Penyakit Genetik Langka yang Bikin Perut Selalu Lapar
Health
Neurofibromatosis Tipe 1 Bisa Dicegah Turun ke Anak, Ini Kata Dokter
Neurofibromatosis Tipe 1 Bisa Dicegah Turun ke Anak, Ini Kata Dokter
Health
Apa Itu HMPV dan Bagaimana Gejalanya? Ini Penjelasan Dokter
Apa Itu HMPV dan Bagaimana Gejalanya? Ini Penjelasan Dokter
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau