Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Makanan yang Perlu Dihindari untuk Menurunkan Hb Tinggi

Kompas.com - 07/09/2023, 11:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Asupan makanan kita dapat berperan untuk membantu menurunkan hemoglobin yang terlalu tinggi.

Hemoglobin (Hb) yang terlalu tinggi dapat menimbulkan risiko kesehatan, sehingga perlu diturunkan untuk mengembalikkannya ke kadar normal.

Baca juga: Kenali Apa Itu Hemoglobin, Fungsi, dan Penyakit Terkait

Mengutip Medicine Net, kisaran kadar hemoglobin normal bergantung pada usia dan jenis kelamin, seperti berikut:

  • Bayi baru lahir: 17-22 g/dL
  • Bayi 1 minggu: 15-20 g/dL
  • Bayi 1 bulan: 11-15 g/dL
  • Anak-anak di atas 1 bulan: 11-13 g/dL
  • Laki-laki dewasa: 14-18 g/dL
  • Wanita dewasa: 12-16 g/dL
  • Pria paruh baya: 12,4-14,9 g/dL
  • Wanita paruh baya: 11,7-13,8 g/dL

Risiko kesehatan yang bisa ditimbulkan dari Hb tinggi dan makanan yang direkomendasikan untuk menurunkan kadarnya, akan dibahas selanjutnya dalam artikel ini.

Baca juga: 8 Ciri-ciri Hb Tinggi yang Perlu Diketahui

Apa bahaya Hb tinggi?

Untuk diketahui bahwa hemoglobin adalah protein kaya zat besi dalam sel darah merah, seperti yang dikutip dari Health Central.

Fungsi hemoglobin dalam sel darah ini adalah untuk memberi warna merah.

Hemoglobin juga bertugas untuk membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

Kemudian, molekul ini akan mengangkut karbon monoksida dari seluruh tubuh menuju paru-paru untuk dikeluarkan melalui saluran pernapasan.

Ketika hemoglobin sedikit di atas normal, dalam beberapa kasus, dapat membantu tubuh mendapatkan oksigen lebih baik.

Namun jika peningkatan kadar hemoglobin besar (lebih dari 1-2 g/dL), produksi sel darah merah akan semakin banyak.

Baca juga: 9 Penyebab Hb Tinggi, Bisa Gaya Hidup dan Masalah Kesehatan

Semakin lama darah bisa menjadi lebih kental dari biasanya, sehingga meningkatkan risiko pembekuan darah.

Akibat pembekuaan darah tersebut, seperti yang dikutip dari Verywell Health, Anda akan berisiko tinggi mengalami serangan jantung dan stroke.

Serangan jantung bisa terjadi ketika gumpalan darah terbentuk di arteri koroner dan menghalangi aliran darah ke jantung.

Sementara, stroke dapat terjadi dengan berbagai cara. Jenis stroke yang paling umum adalah stroke iskemik.

Stroke iskemik terjadi ketika gumpalan darah bergerak ke otak, sehingga mengganggu aliran darah dan membuat otak kekurangan oksigen.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau