Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perut Buncit Tanda Penyakit Apa? Simak Penjelasan Berikut...

Kompas.com - 17/09/2023, 16:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Perut buncit adalah kondisi ketika perut tampak besar yang bisa dialami siapa pun, baik orang bertubuh kurus maupun gemuk.

Penyebab perut buncit umumnya adalah pola makan tinggi gula dan lemak trans, jarang olahraga, hingga perubahan hormon yang terjadi pada wanita ketika menstruasi, hamil, atau menopause.

Selain penyebab yang disebutkan di atas, perut buncit juga bisa menjadi ciri-ciri atau tanda penyakit tertentu, berikut penjelasannya.

Baca juga: Berapa Jam Olahraga dalam Sehari agar Perut Tidak Buncit? Begini Kata Dokter

Perut buncit tanda penyakit apa?

Disarikan dari Mayo Clinic dan Healthline, berikut beberapa penyakit atau kondisi medis yang ditandai dengan perut buncit:

  • Obesitas

Obesitas adalah kondisi medis akibat lemak tubuh yang berlebihan. Seseorang dinyatakan mengalami obesitas jika indeks massa tubuhnya berada di angka 30 atau lebih.

Obesitas sering kali terjadi karena kalori yang masuk lebih banyak daripada yang dibakar melalui aktivitas sehari-hari dan olahraga.

Gejala obesitas yang umum adalah kelebihan berat badan, perut buncit, dan nyeri punggung.

Orang yang mengalami obesitas perlu mengubah gaya hidup dan pola makannya agar terhindar dari risiko diabetes melitus dan penyakit kardiovaskular.

  • Asites

Asites adalah kondisi medis yang ditandai dengan penumpukan cairan di dalam rongga antara selaput yang melapisi dinding perut (peritoneum) dan organ dalam perut.

Penumpukan cairan ini menyebabkan perut buncit atau tampak membesar.

Baca juga: 7 Cara Alami Mengecilkan Perut Buncit

  • Penyakit hati

Penderita penyakit hati berisiko mengalami penumpukan cairan di perut atau asites. Hal itu membuat perut tampak bunit.

Beberapa jenis penyakit hati yang ditandai dengan perut buncit yaitu sirosis, gagal hati akut, hingga kanker hati.

  • Sindrom iritasi usus besar

Sindrom iritasi usus besar atau Irritable Bowel Syndrome (IBS) bisa menyebabkan perut tampak besar atau buncit karena penumpukan gas berlebih di dalam perut.

Penyakit sindrom iritasi usus besar juga bisa ditandai dengan gangguan pencernaan seperti diare, sembelit, kram, hingga sering buang angin.

  • Diabetes

Penumpukan lemak di sekitar perut juga bisa menjadi ciri orang terkena diabetes. Hal itu karena lemak visceral yang menyebabkan perut buncit bisa menurunkan resistensi tubuh terhadap hormon insulin

Padahal hormon insulin berperan dalam mengontrol kadar gula darah atau glukosa. Akibatnya, glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel dengan mudah, sehingga menumpuk di dalam darah.

Kondisi tersebut pada akhirnya dapat menyebabkan diabetes tipe 2 atau diabetes melitus.

Baca juga: 6 Olahraga Mengecilkan Perut Buncit yang Efektif

  • Hipotiroidisme

Perut buncit bisa menandakan seseorang mengalami hipotiroidisme atau kondisi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup.

Ketika mengalami hipotiroidisme, berat badan seseorang bisa mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan perut buncit atau membesar.

Selain perut buncit, gejala hipotiroidisme lainnya yaitu kelelahan kronis, sensitif terhadap suhu dingin, sembelit, dan kulit kering.

  • Gangguan depresi mayor

Gangguan depresi mayor adalah suatu gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perasaan tertekan, kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari, hingga penurunan kualitas hidup.

Masalah kesehatan mental ini juga dapat ditandai dengan gejala fisik, salah satunya adalah perut buncit.

Hal itu karena orang dengan depresi berisiko mengalami peningkatan napsu makan yang membuat berat tubuhnya bertambah.

Perut buncit bisa menjadi tanda penyakit hati, obesitas, hingga gangguan depresi mayor. Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat terkait perut buncit, Anda dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Baca juga: 12 Penyebab Perut Buncit, Tak Hanya Pola Makan Tidak Sehat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com