KOMPAS.com - Punya payudara besar dan kencang memang jadi impian sebagian besar wanita.
Namun, banyak mitos mengatakan bahwa payudara besar berisiko tinggi mengalami kanker payudara.
Apakah benar demikian? Artikel ini akan mengulas secara ringkas tentang rumor tersebut.
Baca juga: Apa yang Dirasakan Penderita Kanker Payudara?
Memang ada banyak mitos kesehatan yang beredar, salah satunya mengenai ukuran payudara.
Menurut laman Breast Reduction Virginia, payudara besar bisa membuat kita rentan alami sakit punggung, postur tubuh yang buruk, dan iritasi kulit.
Namun, hingga saat ini belum ada bukti valid mengenai risiko kanker payudara pada perempuan yang memiliki ukuran dada besar.
Jika melansir laman National Breast Cancer Foundation, tidak ada kaitan antara risiko kanker payudara dengan ukuran payudara seorang wanita.
Baca juga: Benjolan Kanker Payudara Seperti Apa? Simak Penjelasan Ahli Berikut
Hanya saya, wanita dengan payudara besar lebih mungkin mengalami sakit punggung, yang bukan faktor risiko kanker.
Salah satu faktor yang memicu kanker payudara adalah obesitas. Wanita yang mengalami obesitas juga kerap memiliki payudara berukuran besar.
Hal inilah yang membuat orang berpikir bahwa ukuran payudara juga berpengaruh pada risiko kanker.
Menurut informasi dari Very Well Health, faktor yang bisa meningkatkan risiko kanker payudara, di antaranya genetik, konsumsi alkohol, dan kepadatan payudara.
Baca juga: Angka Kematian Akibat Kanker Payudara Tinggi, BPA Disebut Jadi Pemicu
Hingga 10 persen kasus kanker payudara berhubungan dengan riwayat keluarga. Secara rinci, berikut faktor risiko kanker payudara:
Penelitian menunjukkan bahwa memiliki kerabat tingkat pertama (orang tua, saudara kandung, atau anak) yang mengidap kanker payudara melipatgandakan risiko Anda mengalami penyakit yang sama.
Risikonya semakin meningkat, jika anggota keluarga Anda masih muda atau laki-laki.
Baca juga: 6 Cara Mengobati Kanker Payudara yang Perlu Diketahui
Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang meminum alkohol dalam jumlah sedang meningkatkan risiko kanker payudara sekitar 10 persen. Sebab, alkohol dapat meningkatkan kadar estrogen.
Hal ini terutama berlaku untuk kanker payudara positif reseptor estrogen (ER).
Konsumsi alkohol dalam jumlah banyak juga dapat secara langsung merusak asam deoksiribonukleat (DNA) pada sel-sel jaringan payudara.
Kerusakan seperti ini dapat menyebabkan sel-sel berkembang biak secara tidak normal dan dalam kecepatan yang tinggi, sehingga menimbulkan tumor prakanker dan kanker.
Baca juga: Panduan Makan untuk Penderita Kanker Payudara
Payudara terbuat dari jaringan kelenjar, ikat, dan lemak. Jaringan kelenjar adalah bagian payudara yang menghasilkan ASI, sedangkan jaringan ikat menahan payudara pada tempatnya.
Mereka yang memiliki payudara padat memiliki lebih sedikit jaringan lemak.
Sekitar 43 persen wanita berusia 40 hingga 74 tahun memiliki jaringan payudara yang padat, dan wanita dengan payudara padat berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
Selain itu, mamografi lebih sulit membaca dan menginterpretasikan kondisi payudara yang padat dibandingkan dengan payudara yang berlemak.
Jaringan payudara yang padat dan benjolan keduanya tampak putih pada mammogram, sehingga sulit membedakannya.
Baca juga: 8 Cara Mencegah Kanker Payudara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.