KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan, sebanyak satu dari tiga orang di dunia terkena hipertensi.
Temuan itu dirilis WHO dalam laporan perdana mengenai dampak hipertensi secara global pada forum pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang membahas kemajuan Sustainable Development Goals (SDGs) di New York, AS, pada Selasa (19/9/2023).
Menurut laporan WHO, selama nyaris tiga dekade, penderita hipetensi atau orang yang memiliki tekanan darah di atas 140/90 mmHg jumlahnya meningkat dua kali lipat dari 650 juta menjadi 1,3 miliar, sepanjang 1990 sampai 2019.
Dari jumlah tersebut, hampir setengah penderita hipertensi secara global tidak menyadari kondisi mereka. Laporan tersebut juga menyebutkan, sekitar empat dari lima penderita hipertensi tidak diobati secara memadai.
Tren penderita hipertensi tersebut diperkirakan terus melonjak, apabila penyakit ini tidak dikendalikan. Lantas, apa penyebabnya? Simak penjelasan di bawah ini.
Baca juga: 5 Hal yang Diperhatikan Penderita Hipertensi saat Minum Obat Bebas
Direktur Jenderal WHO Tedros Adanom Ghebreyesus menyebutkan, ada beberapa faktor penyebab hipertensi kasusnya cukup tinggi secara global.
"Faktor usia dan faktor genetik dapat meningkatkan risiko hipertensi. Tapi, faktor risiko yang dapat dikendalikan, seperti kebiasaan makan asupan tinggi garam, tidak aktif bergerak, dan terlalu banyak minum alkohol juga dapat meningkatkan risiko hipertensi," jelas dia.
Menurut Tedros, perubahan gaya hidup seperti pola makan sehat, setop merokok, dan aktif bergerak dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Selain itu, beberapa penderita perlu minum obat hipertensi untuk mengendalikan penyakit dan mencegah komplikasi hipertensi.
"Hipertensi dapat dikendalikan dengan pengobatan yang mudah dan murah. Sayangnya, hanya satu dari lima penderita hipertensi yang dapat mengendalikannya,” ujar Tedros.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.