Mantan direktur penyakit menular WHO Asia Tenggara Prof. Tjandra Yoga Aditama turut menjelaskan, penemuan materi genetik virus pada hewan belum tertentu berkembang jadi epidemi pada manusia.
Hal itu tergantung pada seberapa banyak hewan yang terkena dan seberapa besar potensi menularnya ke manusia.
“Yang penting adalah kalau sudah ditemukan pada binatang, melakukan kegiatan yang namanya One Health – kegiatan bersama antara kesehatan manusia, kesehatan hewan, dan kesehatan lingkungan,” ujarnya.
Tjandra berpendapat, terlalu dini jika wabah nipah di Kerala, India dihubungkan dengan kemungkinan virus tersebut menyebar ke luar negeri, termasuk Indonesia.
“Biarlah pemerintah Kerala meng-contain at the source (menangani pada sumbernya), sehingga mudah-mudahan tidak menyebar,” ujarnya.
Sebagai catatan, wabah nipah di Kerala, India sudah kali keempat sejak 2018. India berhasil membasmi wabah sebelumnya dalam hitungan minggu, melalui pengetesan secara luas, dan isolasi ketat terhadap orang yang pernah kontak dengan penderita.
Epidemiolog Universitas YARSI ini memahami kesadaran masyarakat akan penyakit menular meningkat setelah Covid-19. Namun, ia berharap warga tidak takut berlebihan dengan temuan kasus virus Nipah di India.
Tjandra sepakat Indonesia termasuk negara berisiko terinfeksi virus nipah, karena lokasinya dekat dengan Malaysia, tempat asal virus tersebut kali pertama ditemukan.
"Namun, enggak bisa dengan begitu mengatakan pasti ada virus Nipah di Indonesia,” ujar dia.
Setelah menyimak rekam jejak virus nipah di Indonesia dan potensi penularannya di atas, Anda tak perlu khawatir berlebihan mengenai penularan virus ini, namun pastikan Anda tetap waspada.
Selalu jaga kebersihan dan tingkatkan keamanan saat berinterkasi dengan hewan yang berisiko menularkan virus nipah.
Baca juga: Antisipasi Pandemi Penyakit Zoonosis, G20 Perkuat Komitmen One Health
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya