KOMPAS.com - Air susu ibu atau ASI merupakan makanan utama untuk bayi baru lahir hingga berusia enam bulan. Karena itu, para ibu dianjurkan memberikan hanya ASI kepada bayinya hingga berumur enam bulan dan bisa dilanjutkan sampai 2 tahun.
Akan tetapi, beberapa ibu mungkin tidak selalu berada di dekat bayinya karena bekerja atau aktivitas lain.
Demi tetap memberikan ASI, ibu menyusui dapat memompa payudara dan menyimpan asi perah di dalam kulkas atau freezer.
Ibu menyusui yang memerah ASI-nya perlu mengetahui manajemen penyimpanan ASI perah agar susu tidak basi dan terbuang begitu saja.
Simak penjelasan berikut untuk mengetahui cara menyimpan ASI yang tepat.
Baca juga: Ketahui Manfaat ASI dan Cara Menyusui yang Tepat
Menyimpan ASI perah dapat mendukung para busui dalam memberikan nutrisi terbaik untuk sang buah hati.
Ketika Anda tidak bisa memberikan ASI secara langsung, misalnya karena harus bekerja atau melakukan aktivitas tertentu, menyiapkan stok ASI bisa menjadi cara terbaik agar si kecil selalu mendapat asupan nutrisi terbaik ini.
Dilansir dari Cleveland Clinic, air susu ibu bisa disimpan pada suhu ruangan di lemari es atau di dalam freezer. Ketahanan ASI perah bisa berbeda-beda, tergantung lokasi dan wadah penyimpanan yang Anda gunakan.
Anda bisa menyimpan ASI dalam kantong ASI sekali pakai yang memiliki volume 200-500 ml. Jumlah tersebut merupakan rata-rata volume susu yang dikonsumsi bayi Anda dalam sekali menyusu.
Kemudian untuk menjaga ketahanan ASI, Anda dapat menyimpan kantong ASI di dalam freezer. Saat menyimpan susu, Anda sebaiknya memberi label di setiap wadah dengan spidol anti air dengan mencantumkan tanggal pemerahan dan jumlah susu dalam setiap wadah.
Gunakan susu yang disimpan terlebih dahulu untuk menjaga persediaan ASI Anda tetap segar dan menghindari ASI basi.
Baca juga: 8 Ciri-ciri ASI Tersumbat dan Cara Mengatasinya
Menyimpan ASI juga ada batas waktunya. Menyimpan ASI terlalu lama bisa membuat kualitas nutrisinya turun dan ASI menjadi basi.
Nah, berapa lama ASI bisa bertahan tergantung pada metode penyimpanannya. Dilansir dari Mayo Clinic, ASI yang baru diperah dapat disimpan pada suhu ruangan hingga enam jam.
Namun, sebaiknya gunakan ASI dalam waktu empat jam, terutama jika disimpan pada ruangan bersuhu hangat.
Jika Anda menyimpannya di dalam lemari es, ASI bisa bertahan sampai empat hari. Namun, sebaiknya gunakan ASI dalam waktu tiga hari. Anda juga bisa menyimpan ASI perah di dalam freezer selama 3-12 bulan.
Setelah menyimak cara menyimpan ASI perah dan ketahanannya, para ibu dapat berupaya tetap memberikan ASI-nya demi memenuhi nutrisi si kecil, meski harus tetap bekerja atau melakukan aktivitas lain.
Jika busui memiliki kendala dalam menyusui, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli laktasi.
Baca juga: Berapa Lama ASI Bertahan Setelah Dipanaskan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.