KOMPAS.com - Implan payudara umumnya menjadi pilihan ketika wanita menginginkan dadanya lebih berisi.
Namun, sebelum melakukan prosedurnya Anda perlu tahu bahwa implan payudara terdiri dari beberapa jenis dan ada risiko komplikasinya.
Artikel ini akan mengulas secara ringkas mengenai implan payudara, jenis, dan risiko komplikasinya.
Baca juga: 5 Bahaya Implan Payudara yang Dilakukan Sembarangan dan Kiat Amannya
Mengutip Cleveland Clinic, implan payudara adalah perangkat buatan (prostesis) yang dimasukkan melalui pembedahan ke payudara Anda.
Kegunaan implan payudara kebanyakan untuk menambah ukuran payudara.
Namun, ini terkadang untuk merekonstruksi payudara yang memiliki ukuran berbeda atau yang telah diangkat karena kanker.
Implan ini bisa diisi oleh silikon atau saline (larutan garam steril).
Biasanya ada batas usia untuk melakukan implan payudara. Biasanya dilakuakn setelah payudara tidak bisa berkembang lagi.
Payudara terus berkembang pada wanita hingga akhir masa remaja atau awal usia 20an tahun.
Implan payudara baru biasanya bertahan sekitar 10 tahun, tetapi bisa berbeda pengalaman setiap orang.
Semakin tua usia implan payudara, semakin besar kemungkinannya bisa pecah.
Baca juga: 7 Penyebab Kanker Limfoma, Bisa dari Infeksi sampai Implan Payudara
Ada dua jenis implan payudara, yaitu silikon dan saline.
Dikutip dari Mayo Clinic, implan payudara saline dan silikon keduanya memiliki cangkang silikon luar, yang berbeda adalah isi dan teksturnya.
Implan saline diisi dengan air garam steril. Implan ini biasanya dimasukkan ke dalam payudara dalam keadaan kosong dan diisi ketika sudah terpasang.
Implan payudara saline tersedia bagi orang berusia 18 tahun ke atas untuk memperbesar payudara.