Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Proses Terjadinya Menstruasi dan Hormon yang Berperan Penting

Kompas.com - 26/09/2023, 12:01 WIB
Agustin Tri Wardani,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ciri-ciri pubertas pada perempuan salah satunya ditandai dengan menstruasi atau haid. 

Menstruasi terjadi ketika darah dan jaringan yang ada di dalam rahim ke luar dari tubuh melalui vagina. 

Proses terjadinya menstruasi tersebut melewati beberapa tahap atau fase. Selain itu, ada beberapa hormon yang terlibat dalam proses terjadinya menstruasi. Simak penjelasan berikut.

Baca juga: 8 Ciri-ciri Pubertas pada Perempuan

Bagaimana proses terjadinya menstruasi?

Secara umum, proses terjadinya menstruasi terdiri dari empat fase utama yaitu fase menstruasi, folikuler, ovulasi, dan luteal. Dilansir dari MedicalNewsToday, berikut penjelasan masing-masing 4 fase menstruasi tersebut:

  • Fase menstruasi

Fase menstruasi adalah fase pertama dalam siklus menstruasi. Fase menstruasi terjadi ketika sel telur dari siklus menstruasi sebelumnya tidak dibuahi, dan kadar hormon estrogen dan progesteron pada tubuh menurun.

Lapisan rahim yang menebal akan meluruh dan ke luar dari vagina selama periode menstruasi yang dapat berlangsung selama 3-8 hari. Darah haid yang meluruh ini terdiri atas kombinasi jaringan rahim, lendir, dan darah.

Selama fase ini, wanita biasanya akan merasakan nyeri, kram, perubahan suasana hati, sakit kepala, nyeri punggung bawah, dan mudah lelah.

  • Fase folikuler

Fase folikuler atau disebut juga dengan fase proliferati dimulai pada hari pertama menstruasi dan berlangsung selama 1-14 hari, dan akan berakhir ketika seseorang berovulasi.

Pada awal siklus, wilayah otak yang disebut hipotalamus memberi sinyal kelenjar pituitari untuk melepaskan follicle stimulating hormone (FSH).

Hormon ini akan merangsang ovarium untuk membuat folikel yang mengandung telur yang belum matang. Biasanya, hanya satu folikel yang akan matang menjadi sel telur sementara sisa folikel lainnya akan menyerap kembali ke dalam tubuh.

Saat folikel matang, tubuh akan melepaskan hormon estrogen secara ekstra yang menyebabkan lapisan rahim (endometrium) tumbuh dan menebal untuk mempersiapkan kehamilan. 

  • Fase ovulasi

Fase ovulasi dimulai saat kadar estrogen yang meningkat memberi sinyal kelenjar pituitari untuk melepaskan hormon luteinizing (LH). LH tersebut akan merangsang proses ovarium melepaskan telur matang. 

Selama ovulasi, telur yang matang akan bergerak dari ovarium ke tuba falopi, dan masuk ke rahim, jika sperma dapat mencapai sel telur pada waktu ini maka dapat terjadi pembuahan. 

Proses ovulasi biasanya terjadi di tengah siklus menstruasi. Sel telur dapat bertahan selama 24 jam sebelum perlu dibuahi. Jika tidak dibuahi selama waktu itu, sel telur akan meluruh.

Baca juga: 5 Ciri-ciri Anak Perempuan akan Mengalami Menstruasi Pertama

  • Fase luteal

Fase akhir dari siklus menstruasi disebut fase luteal,fase ini berlangsung sekitar hari ke 15 hingga hari ke 28. Selama fase luteal, folikel berubah menjadi massa sel yang disebut corpus luteum.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau