KOMPAS.com - Serangan jantung adalah sebuah kondisi ketika aliran darah yang membawa oksigen ke otot jantung sangat berkurang atau terputus sepenuhnya, seringkali oleh penyumbatan pembuluh darah arteri.
Serangan jantung merupakan kondisi gawat medis yang perlu segera mendapat penanganan karena bisa memicu kematian.
Sebelum menyimak pertolongan pertama serangan jantung, Anda mungkin perlu mengetahui gejala atau tanda-tanda penyakit ini.
Baca juga: 5 Penyebab Serangan Jantung di Usia Muda dan Cara Mencegahnya Menurut Ahli
Serangan jantung umumnya terjadi secara spontan atau mendadak. Kendati demikian, ada beberapa ciri gejala serangan jantung yang perlu kita kenali, yaitu:
Apabila sudah muncul gejala nyeri dada, terasa sesak, dan mudah lelah, Anda harus segera mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan untuk memastikan apakah kondisi ini adalah gejala penyakit jantung atau masalah lainnya.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Isman Firdaus, Sp.JP(K), Subsp. IKKV (K), Subsp. KI(K), MPH, FIHA, FESC, FACC, FSCAI menjelaskan pertolongan pertama jika seseorang mengalami serangan jantung, yaitu:
Saat seseorang mengalami serangan jantung hingga tidak sadarkan diri, Anda dapat melakukan bantuan penanganan dengan mencoba menyadarkan pasien selama beberapa detik.
Menurut Isman, pertolongan pertama serangan jantung yaitu berusaha memulihkan kesadaran penderita. Anda dapat menepuk bahu atau bagian tubuh penderita selama 10 detik agar kembali tersadar.
Apabila pasien tidak kunjung sadar, Anda harus segera meminta bantuan pertolongan supaya pasien dapat segera di bawah ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.
Baca juga: Risiko Kematian Penderita Serangan Jantung Menurut Peneliti
Setelah kesadaran pasien kembali, perlu dilakukan kompresi dada atau resusitasi jantung paru (RJP).
Anda dapat melakukan kompresi dada sambil mengangkat dagu pasien dan diluruskan agar lidah dapat memposisikan kembali secara normal dan tidak menutup jalan napas.
Kompresi dada diberikan dengan syarat dilakukan secara benar, yakni kedalaman tekanan 5 cm, ritme 100 – 120 kali per menit, tanpa interupsi, dan memberikan bantuan pernapasan sebanyak dua kali setelah melakukan 30 kompresi dada.
Serangan jantung yang menyerang bisa terjadi saat pasien sadar, jika kita melihat kondisi tersebut kita dapat melakukan bantuan dengan cara memastikan kondisi tubuhnya longgar dan tidak terikat oleh pakaian yang ketat.
Selanjutnya, pasien dapat disandarkan di kursi secara perlahan, Anda tidak boleh panik dan harus tenang dalam menangani pasien tersebut, dan segera hubungi bantuan agar pasien mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Saat pasien di rumah atau di kantor yang pertama adalah kalau dia pakai dasi, dilepas dasinya, dibuka kancingnya sedikit, sandarkan posisi setengah duduk atau kalau dia di kursi, biarkan dia di kursi, tenang, jangan cemas, dan segera bawa ke klinik terdekat." ucap dokter Isman pada diskusi kesehatan daring yang diselenggarakan Kemenkes, Senin (25/9/2023)
Isman yang merupakan dokter di Pusat Jantung Nasional Harapan Kita membeberkan cara selanjutnya untuk menangani serangan jantung yaitu dengan pemberian obat-obatan untuk mengurangi keluhan nyeri dada atau sesak napas.
Obat serangan jantung yang mungkin bisa digunakan sebelum pasien dibawa ke klinik atau rumah sakit antara lain:
Sembari dilakukan pertolongan pertama serangan jantung, pasien sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pengobatan atau perawatan medis yang sesuai dengan kondisinya.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Serangan Jantung yang Perlu Diperhatikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.