Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyebab Skin Barrier Rusak dan Cara Menjaga Kesehatannya

Kompas.com - 14/10/2023, 16:01 WIB
Agustin Tri Wardani,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian orang kerap tidak menyadari, kebiasaan atau pola hidup yang dijalani sehari-hari bisa jadi faktor penyebab skin barrier rusak.

Untuk diketahui, skin barrier adalah lapisan paling atas kulit yang bertindak sebagai pertahanan awal perlindungan kulit.

Baca juga: Kenali Apa itu Skin Barrier, Ciri-ciri, dan Cara Menjaga Kesehatannya

Dilansir dari WebMD, fungsi skin barrier utamanya untuk melindungi kulit dari polusi, bahan kimia berbahaya, radiasi ultraviolet dari paparan sinar matahari, serta menjaga kelembapan alami kulit. 

Sayangnya, pelindung alami kulit ini bisa rusak apabila tidak dijaga dengan baik. Ciri-ciri skin barrier rusak ditandani dengan kulit gatal, kusam, warnanya tidak rata, berjerawat, kering, dan proses penyembuhan luka berlangsung lama.

Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan mengenai penyebab skin barrier rusak serta cara menjaganya melalui artikel di bawah ini.

Baca juga: 8 Cara Memperbaiki Skin Barrier Rusak secara Alami dan Perawatan Tepat

Penyebab skin barrier rusak

Melansir AllThingsHealth, ada beberapa faktor penyebab skin barrier rusak, di antaranya:

  • Stress

Stress dapat merusak skin barrier. Ketika berada di bawah tekanan, hormon stres yang dilepaskan otak dan kelenjar adrenal dapat berdampak negatif pada kulit.

Hormon-hormon ini dapat memicu beragam masalah kulit, seperti psoriasis, jerawat, eksim, rambut rontok, gatal, dan ruam. Selain itu, stress juga dapat memperlambat proses penyembuhan luka dan mempercepat penuaan kulit.

  • Polusi

Polusi juga dapat merusak pelindung alami kulit. Pasalnya, polutan atau zat pemicu polusi dapat menembus jaringan kulit, baik melalui kontak langsung atau masuk melalui folikel tempat tumbuhnya rambut dan saluran keringat.

Polutan dari asap rokok dan debu polusi kendaraan dapat menyebabkan kulit mengalami penuaan dini yang ditandai dengan bintik-bintik hitam dan kerutan halus di kulit.

Kerusakan skin barrier akibat polusi udara juga dapat memicu munculnya jerawat dan eksim pada kulit.

  • Paparan sinar matahari

Ancaman paling besar yang merusak skin barrier adalah paparan radiasi ultraviolet (UV) dari sinar matahari. Radiasi UV bisa menyebabkan penuaan dini, melasma (hiperpigmentasi), sampai kanker kulit.

Jenis sinar UV berdasarkan panjang gelombangnya ada tiga, yaitu UVA, UVB dan UVC. Lapisan ozon dan oksigen dapat menyerap UVC sebelum mencapai bumi. Tapi, UVA dan UVB bisa menjangkau kulit manusia dan dapat memicu perubahan gen atau imunosupresi.

  • Alergi atau tidak cocok skincare

Beberapa produk skincare yang digunakan sehari-hari tanpa disadari terkadang menimbulkan reaksi alergi bagi sebagian orang.

Reaksi alergi karena tidak cocok skincare ini bisa berupa ruam, gatal-gatal, kulit mengelupas, dan bengkak.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau