KOMPAS.com - Kanker payudara atau dalam istilah medis disebut Carcinoma mammae adalah kanker yang terbentuk di jaringan payudara. Penyakit ini paling sering terjadi pada wanita daripada pria.
Gejala kanker payudara bisa dideteksi sendiri dengan melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri).
Selain itu, kanker payudara juga dapat diketahui setelah wanita menjalani pemeriksaan atau tes mammografi.
Artikel ini akan membahas kapan wanita mulai diperbolehkan menjalani tes mammografi untuk mendeteksi kanker payudara. Namun sebelumnya, Anda mungkin perlu mengetahui beberapa gejala penyakit tersebut.
Baca juga: Benjolan Kanker Payudara Seperti Apa? Simak Penjelasan Ahli Berikut
Dilansir dari P2PTM Kemkes, ciri-ciri kanker payudara yang paling umum yaitu munculnya benjolan di payudara yang sering kali tidak disertai rasa nyeri.
Pertumbuhan sel kanker juga menyebabkan perubahan tekstur pada kulit payudara menjadi mengeras dengan permukaan seperti kulit jeruk.
Pada beberapa pasien, kulit payudara bisa terlihat kemerahan dan muncul kerutan.
Luka payudara yang tak kunjung sembuh serta keluarnya cairan mengandung darah dari puting juga bisa menjadi tanda-tanda kanker payudara yang perlu diwaspadai.
Mammografi adalah pemeriksaan radiologi dengan sinar -X dosis rendah untuk melihat ada atau tidaknya kelainan yang mengarah pada kanker di area payudara.
Dokter spesialis bedah onkologi Dr. dr. Samuel Haryono, SpB (K) Onk, menyatakan bahwa mammografi biasanya mulai bisa dilakukan oleh wanita pada usia 40 tahun.
Akan tetapi, wanita yang berusia di bawah 40 tahun boleh menjalani pemeriksaan mammografi apabila memiliki riwayat keluarga terkena kanker.
Baca juga: 5 Ciri-ciri Awal Kanker Payudara, Wanita Perlu Tahu
Samuel berpendapat wanita mulai usia 25 tahun bahkan boleh menjalani pemeriksaan ini apabila memiliki faktor risiko kanker termasuk riwayat keluarga dengan kanker.
"Banyak yang takut. Kita sepakati 40 tahun, lebih muda dari Eropa. Bisa lebih muda, 26 tahun, bisa dilihat faktor risiko. Mammografi dalam arti skrining," ujar Samuel dilansir dari Antara, Sabtu (21/10/2023).
Samuel juga menyarankan agar wanita untuk rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI dan pemeriksaan payudara klinis atau SADANIS sebagai upaya mengetahui dini kanker payudara.
"SADARI dan SADANIS diharapkan sudah meningkat. Kemudian, mammografi memang mengurangi angka kematian," kata Samuel.
Untuk diketahui, SADARI dilakukan dengan meraba dan melihat payudara sendiri untuk memastikan apakah ada benjolan, perubahan pada payudara, atau cairan tak biasa yang keluar dari puting.
Sementara itu SADANIS merupakan pemeriksaan dengan bantuan tenaga kesehatan. Pemeriksaan SADANIS termasuk USG payudara, MRI, biopsi, mammografi, dan PET Scan.
Baca juga: 6 Cara Mengobati Kanker Payudara yang Perlu Diketahui
Kebanyakan wanita tidak tahu bahwa dirinya mengidap kanker payudara sehingga saat berada di faskes sudah dalam stadium lanjut.
Sebagai deteksi dini dan pencegahan kondisi kronis kanker payudara, wanita bisa melakukan SADARI dan SADANIS. Selain itu, wanita bisa menjalani tes mammografi mulai usia 40 tahun atau sejak 25 tahun apabila memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara.
Dengan deteksi dini, penderita kanker payudara bisa sesegera mungkin menjalani perawatan yang dianjurkan oleh dokter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.