KOMPAS.com - Selama ini kita acapkali diberitahu bahwa makanan tinggi kalori bisa membuat berat badan naik.
Namun, apakah berat badan kita akan naik seketika setelah makan? Artikel ini akan mengulas secara ringkas faktanya.
Baca juga: Berapa Banyak Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?
Angka ditimbangan tidak akan langsung naik saat kamu baru saja selesai makan makanan tinggi kalori, seperti junk food.
Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Physiology—Endocrinology and Metabolism menunjukkan, asupan berkalori tinggi yang sesekali atau dalam jangka pendek tidak memengaruhi berat badan atau penanda kesehatan lainnya.
Riset pada 2019 ini menemukan, mengonsumsi 1.000 kalori ekstra sehari selama 5 hari tidak menyebabkan perubahan signifikan pada berat badan, massa lemak, atau kadar gula darah puasa.
Jadi bagi kamu yang sedang diet dan biasa menghitung jumlah kalori dalam makanan, jangan khawatir, jika kamu hanya sesekali menikmati makanan yang tinggi kalori.
Mengutip Medicine Net, makanan tinggi kalori meliputi berikut:
Baca juga: Waspada, Berat Badan Berlebih Bisa Mengganggu Siklus Menstruasi
Kebiasaan makan makanan kalori tinggi dalam jangka panjanglah yang bisa membuat berat badan kamu naik secara signifikan.
Makanan berlebihan jangka panjang bisa memicu massa lemak sekitar 1,4 kilogram serta peningkatan gula darah.
Makan berlebihan jangka panjang itu seperti makan 1.000 kalori ekstra sehari selama sebulan.
Untuk jangka pendek, tubuh masih bisa mengatasi peningkatan konsumsi kalori dengan mengubah metabolisme ke arah yang mendukung penggunaan karbohidrat.
Artinya, metabolisme tubuh akan meningkat sementara waktu untuk mencerna makanan tinggi kalori yang kamu makan.
Baca juga: Apakah Jalan Kaki 1 Jam Bisa Menurunkan Berat Badan?
Hal ini akan membuat tubuh masih mampu menangani kadar gula yang naik. Itulah mengapa berat badan tidak akan bertambah, jika kamu makan kalori tinggi untuk sesekali waktu.
Namun menurut informasi dari Web MD, mekanisme tersebut tidak akan berlangsung untuk jangka panjang.
Gula darah puasa akan sedikit lebih tinggi setelah periode makan berlebihan selama 28 hari.
Mekanisme tersebut sebenarnya adalah bagian dari respon tubuh untuk menghadapi kemungkinan rasa lapar di kemudian hari.
Sayangnya, jika asupan kalori terus meningkat hingga hitungan minggu atau bulan, hal ini dapat menyebabkan kondisi kesehatan seperti peningkatan risiko resistensi insulin.
Resistensi insulin terjadi ketika tubuhmu tidak dapat dengan mudah menyerap gula darah.
Alhasil, kadar gula darah naik dan meningkatkan peluang Anda terkena prediabetes atau diabetes. Pada titik ini, berat badan Anda juga akan ikut naik.
Baca juga: 4 Penyebab Berat Badan Naik Drastis, Bisa Depresi hingga PCOS
Saat tubuhmu terbiasa makan makanan kalori tinggi atau makan dalam jumlah banyak, kamu akan sulit untuk merasa kenyang, meski perut sudah penuh.
Untuk menghindari hal ini, berikut tips untuk mencegah makan berlebihan yang dilansir dari laman MD Anderson:
Baca juga: Meski Sudah Diet dan Olahraga, 4 Hal Ini Bikin Berat Badan Sulit Turun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.