Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panduan Makan untuk Penderita Ginjal Bocor

Kompas.com - 31/10/2023, 21:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Penderita ginjal bocor harus memperhatikan pola makan agar kondisinya tidak tambah parah.

Mengutip Mayo Clinic, mengatur pola makan merupakan cara untuk mendukung pengobatan ginjal bocor.

Baca juga: 6 Cara Mengobati Ginjal Bocor untuk Mencegah Keparahan

Ginjal bocor dalam dunia medis disebut sindrom nefrotik.

Sindrom nefrotik adalah kelainan ginjal yang menyebabkan tubuh mengeluarkan terlalu banyak protein melalui urine.

Sindrom nefrotik biasanya terjadi karena kerusakan pada kelompok pembuluh darah kecil di ginjal (glomeruli) yang menyaring limbah dan kelebihan air dari darah Anda.

Baca juga: Apakah Ginjal Bocor dapat Disembuhkan? Begini Penjelasannya...

Jika Anda didiagnosis mengalami ginjal bocor, biasanya dokter tidak hanya akan memberikan Anda obat-obatan, tetapi juga menyarankan perubahan pola makan.

Itu semua untuk mencegah komplikasi ginjal bocor, seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, cedera ginjal akut, dan penyakit ginjal kronis.

Artikel ini selanjutnya akan menunjukkan tentang makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi penderita ginjal bocor.

Baca juga: Penyebab Ginjal Bocor pada Anak yang Perlu Diperhatikan

Bagaimana pola makan yang dianjurkan untuk penderita ginjal bocor?

Disari dari Medical News Today dan NephCure, panduan makanan untuk penderita ginjal bocor sebagai berikut:

  • Makanan yang dianjurkan untuk penderita ginjal bocor

Pasien ginjal bocor mungkin akan mendapatkan manfaat dari makanan yang menjadi sumber serat dan protein. 

Makanan sumber serat, meliputi biji-bijian, buah segar, dan sayuran segar.

Lalu, makanan sumber portein yang sehat, meliputi daging unggas tanpa kulit, daging merah tanpa lemak, ikan, dan kacang-kacangan. Anda cukup aman makan telur utuh 2 butir setiap pekan.

Orang dengan ginjal bocor juga penting untuk makan makanan rendah lemak dan kolesterol. Contohnya, produk susu rendah lemak, putih telur, dan minyak sehat (minyak bunga matahari, minyak kelapa, minyak canola, dan minyak zaitun).

Selain itu, mengonsumsi rempah atau herbal yang berasal dari alam juga menjadi pilihan yang lebih baik untuk menggantikan bumbu-bumbu instan yang tinggi sodium atau natrium.

Rempah atau herbal tersebut, meliputi bawang putih, bawang merah, bawang bombai, daun bawang, cabai, merica, ketumbar, lada hitam, kencur, serai, daun salam, jahe, kunyit, kemangi, air lemon, dan sebagainya.

Baca juga: 10 Tanda-tanda Ginjal Bocor pada Anak yang Harus Diperhatikan

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau