KOMPAS.com - Ginjal bocor bisa terjadi karena berbagai kondisi atau masalah, yang semuanya memerlukan pengobatan khusus.
Mengutip National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), penyebab ginjal bocor yang utama adalah penyakit yang menyerang ginjal.
Penyebab lainnya bisa diabetes, lupus, atau efek samping obat antiinflamasi nonsteroid.
Baca juga: Penyebab Ginjal Bocor pada Anak yang Perlu Diperhatikan
Ginjal bocor yang dalam dunia medis disebut sebagai sindrom nefrotik, terjadi ketika glomeruli rusak.
Glomeruli adalah pembuluh darah kecil di ginjal yang menyaring darah, mengembalikkan zat-zat yang masih dibutuhkan tubuh ke darah dan membuang limbah serta air berlebih ke urine.
Jika ginjal bocor terjadi, apakah bisa sembuh? Pertanyaan tersebut akan diulas dalam artikel ini.
Baca juga: 10 Tanda-tanda Ginjal Bocor pada Anak yang Harus Diperhatikan
Dikutip dari Cleveland Clinic, ginjal bocor tidak dapat disembuhkan.
Pengobatan ginjal bocor dilakukan hanya sebatas untuk meringankan gejalanya dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada ginjal penderitanya.
Gejala ginjal rusak pada penderita sindrom necfrotik termasuk berikut, seperti yang dikutip dari NIDDK:
Baca juga: Apa yang Terjadi Saat Ginjal Bocor?
Pengobatan diberikan oleh dokter dengan menyesuaikan penyebab yang mendasari ginjal bocor terjadi pada pasien.
Biasanya, itu meliputi langkah-langkah untuk mengurangi risiko tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, pembengkakan, dan infeksi.
Hanya saja, kasus ginjal bocor pada anak-anak dapat hilang seiring waktu mereka mencapai usia remaja akhir atau awal 20-an tahun.
Mengutip National Kidney Fundation, beberapa anak hanya mengalami satu kali serangan sindrom nefrotik.
Jika anak tidak mengalami serangan lagi selama tiga tahun setelah serangan pertama, kemungkinan besar dia tidak akan sakit lagi.
Kendati ginjal bocor tidak dapat disembuhkan secara umum, pengobatannya sangat penting dan dapat membantu pasien memiliki harapan hidup lebih baik.