Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dianggap Sama, Ini 4 Perbedaan Cacar Air dan Cacar Monyet

Kompas.com - 03/11/2023, 15:01 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian orang mungkin belum mengetahui beda cacar air dan cacar monyet. Pasalnya, kedua penyakit tersebut memiliki gejala serupa, seperti demam, nyeri otot, dan muncul ruam. 

Padahal kenyataannya, cacar monyet dan cacar air adalah dua penyakit yang berbeda.

Dilansir dari NDTV, gejala klinis pada cacar air ternyata tidak separah cacar monyet. Kedua penyakit ini juga disebabkan oleh virus yang berbeda. 

Simak penjelasan berikut untuk mengetahui lebih lanjut beda cacar air dan cacar monyet.

Baca juga: 7 Gejala dan Penularan Cacar Monyet pada Bayi

Apa beda cacar air dan cacar monyet?

Meskipun kedua penyakit ini sama-sama menyebabkan ruam kulit, cacar air dan cacar memiliki perbedaan signifikan dalam hal penyebab, gejala, dan penyebarannya.

Disarikan dari Ohio State Health and Discovery, berikut perbedaan cacar air dan cacar monyet:

  • Penyebab cacar monyet dan cacar air berbeda

Cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox. Virus ini dapat menular dari hewan primata ke manusia dan juga antarmanusia.

Sementara itu, penyebab cacar air yaitu virus Varicella-Zoster. Ini adalah penyakit yang hanya menyerang manusia dan dapat menular dari manusia ke manusia.

  • Gejala cacar air lebih ringan dibanding cacar monyet

Gejala cacar monyet mirip dengan cacar air, termasuk demam, rasa lelah, nyeri otot, bercak kulit merah, dan berisi cairan yang mirip lepuh.

Namun, gejala cacar monyet cenderung lebih serius dan bisa menyebabkan komplikasi yang parah.

Sedangkan gejala cacar air meliputi ruam berbentuk lepuh yang gatal, demam, sakit kepala, dan rasa tidak enak badan.

Biasanya, gejala cacar air lebih ringan dibandingkan dengan cacar monyet.

Baca juga: Update Kasus Cacar Monyet di Indonesia Tembus 30, Ini Saran Dokter

  • Penularan cacar monyet dapat terjadi dari hewan ke manusia

Cacar monyet dapat menular antarmanusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita atau benda yang terkontaminasi virus.

Penularan cacar monyet juga bisa melalui hubungan seksual berisiko dengan penderita monkeypox. Terlebih, ruam cacar monyet sering ditemui di area genital, seperti penis, vagina, dan anus.

Penyakit cacar monyet juga menular dari hewan yang terinfeksi ke manusia. Sedangkan penyakit cacar air dan cacar hanya menular dari manusia ke manusia.

Untuk diketahui, cacar air mulai menyebar satu sampai dua hari sebelum ruam muncul. Cacar air menular lewat udara saat penderita bersin atau batuk, serta melalui kontak langsung dengan lepuh kulit.

  • Vaksin cacar monyet hanya diberikan kepada kelompok berisiko

Cacar monyet memiliki vaksin yang dapat mencegah infeksi. Vaksin Monkeypox telah dikembangkan untuk melindungi individu dari penyakit ini.

Saat ini, vaksin cacar monyet hanya diberikan kepada kelompok berisiko seperti orang yang berhubungan seksual dengan penderita monkeypox dan pengidap HIV.

Sementara itu, vaksin cacar air dapat diberikan pada anak-anak untuk mencegah infeksi. Vaksin cacar air disebut dengan vaksin varicella yang bisa diberikan pada bayi mulai usia 12 bulan.

Baca juga: 7 Ciri-ciri Ruam Cacar Monyet yang Perlu Diwaspadai

Penting untuk memahami perbedaan antara kedua penyakit ini, terutama karena cacar air lebih umum daripada cacar monyet, dan tindakan pencegahan dapat berbeda antara keduanya.

Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau telah terpapar salah satu dari kedua penyakit ini, sebaiknya segera konsultasikan dengan profesional medis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com