Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/11/2023, 06:01 WIB
Agustin Tri Wardani,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kutu air adalah infeksi jamur yang kerap menyerang kaki. Tapi jangan khawatir, ada beragam cara mengobati kutu air dengan bahan alami yang bisa dijajal. 

 

Untuk mengetahui apa saja obat kutu air alami yang bisa digunakan, Anda dapat menyimak artikel berikut ini.

Baca juga: 5 Cara Mengobati Kutu Air dengan Obat dan secara Alami

Obat kutu air alami

Bahan-bahan alami yang mengandung sifat antijamur, antibakteri, dan kandungan lainnya yang dapat melawan infeksi penyebab kutu air.

Dilansir dari Healthline dan WebMD, berikut ini 10 obat kutu air alami yang dapat Anda jajal di rumah:

  • Teh hijau

Teh hijau mengandung polifenol yang memiliki kekuatan antijamur. Cara mengobati kutu air dengan teh hijau bisa dengan merendam kutu air Anda dalam air seduhan teh hijau, sehingga ruam kemerahan akibat kutu air berkurang. Ulangi cara ini setiap hari agar hasilnya maksimal.

  • Cuka

Obat alami kutu air selanjutnya adalah cuka. Pengobatan kutu air dengan bahan alami ini bisa dengan merendam kutu air ke dalam campuran air dan cuka, untuk dapat menghilangkan keluhan akibat penyakit ini.

  • Tea tree oil

Tea tree oil dikenal memiliki sifat antijamur dan antibakteri, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengobati banyak infeksi jamur termasuk penyakit kutu air. Salah satu studi pada  2002 menunjukkan, mengoleskan tea tree oil dua kali sehari dapat meringankan gejala kutu air.

  • Nimba

Minyak nimba maupun ekstrak daun nimba sama-sama termasuk zat antijamur yang potensial untuk mengobati kutu air. Anda dapat mengoleskan bahan alami ini langsung ke daerah yang terkena kutu air selama dua sampai tiga kali sehari diserta dengan pijatan lembut ke kulit.

Baca juga: Ciri-ciri Kutu Air yang Biasanya Muncul di Kaki dan Tangan

  • Garam laut

Garam laut memiliki sifat antibakteri dan antijamur yang kuat, sehingga cocok digunakan untuk obat kutu air alami. Selain bisa mengobati, garam laut juga dapat menghambat pertumbuhan dan penyebaran kutu air ke bagian tubuh yang lain. Gunakan larutan dengan garam laut untuk merendam bagian tubuh yang terkena kutu air. 

  • Alkohol

Beberapa orang memanfaatkan alkohol untuk membersihkan luka dan membantu membunuh jamur yang tumbuh di permukaan kulit. Anda dapat menerapkannya langsung ke daerah yang terkena atau rendam kaki Anda dalam baskom berisi air yang sudah ditambahkan alkohol  selama 30 menit.

  • Bawang putih

Bawang putih juga bisa menjadi obat oles alami yang efektif untuk kutu air. Hal ini didukung studi yang menemukan bahwa ekstrak bawang putih bisa mengobati kutu air sebanyak 79 persen peserta dalam kurun waktu 7 hari.

Cara mengobati kutu air dengan bawang putih bisa dengan menghancurkan empat hingga lima siung bawang putih, lalu gosokkan di atas area yang terkena. Lakukan ini selama dua kali sehari.

Baca juga: Penyebab Kutu Air dan Cara Menghilangkannya

  • Soda kue

Sebuah studi di Mycopathologia menemukan bahwa natrium bikarbonat atau disebut juga baking soda memiliki kemampuan antijamur bila digunakan pada kulit, sehingga dapat menjadi salah satu obat alami untuk penyakit kutu air.

Cara mengobati kutu air dengan soda kue bisa dengan mencampurkan sekitar setengah cangkir soda kue ke dalam ember besar atau baskom berisi air hangat. Rendam bagian tubuh yang terkena kutu air selama 15 hingga 20 menit, selama dua kali sehari. 

  • Daun sirih

Daun sirih dapat dimanfaatkan menjadi obat alami kutu air karena kandungan antiseptik yang yang dapat membunuh kuman penyebab kutu air. Cara mengobati kutu air dengan daun sirih bisa merendam bagian tubuh yang terkena kutu air dengan air rebusan daun sirih.

  • Jeruk purut

Jeruk purut mengandung pembasmi jamur alami yang dapat membantu mengobati kutu air.  Sebuah penelitian menemukan, orang yang mengoleskan minyak jeruk purut ke kutu air secara rutin tiga kali sehari, jamur akan hilang setelah satu atau dua minggu.

Sebagai informasi, Anda harus memastikkan jika Anda tidak memiliki alergi terhadap obat kutu air alami di atas. Apabila ada reaksi yang tidak nyaman saat pemakaian, seperti gatal, ruam, atau kutu air semakin parah, segera hentikan pemakaian.

Apabila masih ragu menggunakan pengobatan alami tersebut, Anda dapat mencoba menggunakan salep kutu air seperti mikonazol (Desenex), terbinafine (Lamisil AT), klotrimazol (Lotrimin AF), butenafine (Lotrimin Ultra), dan tolnaftate (Tinactin) yang dijual bebas.

Baca juga: Kutu Air: Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya

Kapan perlu periksa ke dokter?

Perlu diketahui, infeksi kutu air yang tidak diobati secara tepat dapat menyebar ke kuku kaki dan menyebabkan infeksi jamur kuku yang lebih sulit diobati.

Melansir Medical News Today, Anda perlu segera periksa ke dokter jika kutu air tak kunjung sembuh setelah melakukan perawatan di rumah atau Anda menderita diabetes.

Dokter biasanya akan meresepkan obat antijamur (baik oral atau topikal) untuk menyingkirkan infeksi sesuai dengan kondisi infeksi Anda yang tak kunjung mereda tersebut.

Sedangkan, bagi penderita diabetes dan menderita infeksi kutu air, Anda harus periksa ke dokter untuk mencegah infeksi sekunder. Kondisi ini bisa berbahaya pada penderita diabetes karena dapat merusak saraf.

Tanda-tanda infeksi sekunder meliputi kulit kemerahan, bernanah, bengkak, disertai demam. Pada penderita diabetes, pasien kemungkinan tidak merasakan sakit di kaki karena adanya kerusakan saraf.

Setelah menyimak beberapa obat kutu air alami di atas, hindari menyepelekan kondisi infeksi kutu air ini. Jangan tunda berkonsultasi ke dokter jika masalah kesehatan ini tak kunjung mereda.

Baca juga: 4 Cara Menghilangkan Kutu Air dengan Obat dan Secara Alami

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau