Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/12/2023, 14:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sedangkan, virus penyebab pneumonia antara lain RSV, influenza, adenovirus, SARS-CoV-2, rhinovirus, dan lain-lain.

Ketua Unit Kerja Koordinasi Respirologi IDAI dr. Rina Triasih, M.Med (Pead), Ph.D, Sp.A (K) mengatakan bahwa Mycoplasma pneumoniae adalah salah satu bakteri penyebab pneumonia pada anak yang sudah lama dikenal di dunia kedokteran.

Dengan kata lain, Mycoplasma pneumoniae bukan merupakan kuman baru, dan pneumonia akibat bakteri ini biasanya menyebabkan gejala pneumonia yang ringan yang dapat diobati dengan antibiotika.

"Bakteri ini terutama menyerang anak usia sekolah, yaitu di atas usia 5 tahun," ujar dr. Rina.

Baca juga: 4 Tahap Perkembangan Pneumonia Beserta Gejalanya

Gejala pneumonia umumnya didahului oleh gejala infeksi saluran napas atas berupa demam, batuk, dan pilek selama 3-5 hari, yang diikuti dengan sesak (napas cepat).

IDAI menegaskan bahwa pneumonia pada anak dapat dicegah dan diobati.

Perilaku hidup bersih sehat, termasuk kebiasaan mencuci tangan dan pemakaian masker, pemberian ASI eksklusif, vitamin A dosis tinggi, nutrisi dengan gizi seimbang, dan vaksinasi lengkap, disebutkan sebagai upaya untuk mencegah terjadinya pneumonia pada bayi dan anak.

Sehingga, masyarakat dikatakan perlu meningkatkan kembali perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk kebiasan mencuci tangan dan memakai masker.

Pemberian ASI eksklusi, vaksinasi lengkap, dan vitamin A dosis tinggi sangat penting untuk mencegah bayi dan anak dari pneumonia.

"Pemberian antibiotika yang tepat dan rasional oleh dokter merupakan pengobatan yang efektif pada anak dengan pneumonia yang disebabkan oleh bakteri," ucap dr. Rina.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Penularan Pneumonia yang Perlu Diketahui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com