KOMPAS.com - Mual setelah makan biasanya bersifat sementara dan bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, apabila mual tidak mereda atau justru memburuk, ini bisa menandakan kondisi seperti alergi makanan atau gangguan pencernaan.
Mual setelah makan bisa diobati dengan perubahan pola makan, minum obat, atau perawatan lain, tergantung penyebab yang mendasarinya.
Simak penjelasan berikut untuk mengetahui penyebab mual setelah makan dan cara meredakan kondisi tersebut.
Baca juga: 5 Cara Menghilangkan Rasa Mual setelah Minum Kopi
Dilansir dari Health, berikut beberapa penyebab mual setelah makan yang perlu Anda ketahui:
Penyebab mual setelah makan yang pertama yaitu perubahan hormon saat hamil.
Mual setelah makan pada ibu hamil biasanya terjadi di pagi hari. Meski begitu, mual juga bisa muncul kapan saja.
Ibu hamil mengalami mual-mual pada trimester pertama. Kondisi ini biasanya membaik setelah memasuki trimester kedua. Namun, ada pula ibu hamil yang masih mual hingga persalinan.
Seseorang bisa mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi kuman atau zat beracun.
Membiarkan makanan terlalu lama pada suhu ruangan atau kesalahan dalam mengolah makanan juga bisa menjadi penyebab keracunan sehingga seseorang merasa mual setelah makan.
Gejala keracunan makanan selain mual yaitu kram perut, muntah, dan diare.
Kondisi tersebut biasanya dimulai dalam waktu 30 menit hingga beberapa jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.
Baca juga: 5 Gejala Batu Ginjal, mulai dari Sakit Perut hingga Mual dan Muntah
Penyebab mual setelah makan selanjutnya adalah alergi atau intoleransi makanan tertentu, seperti susu sapi, kacang-kacangan, telur, gandum, dan ikan.
Makanan-makanan tersebut biasanya sulit dicerna oleh tubuh, sehingga dapat menyebabkan kembung, mual, sakit perut, dan diare.
Flu perut atau gastroenteritis adalah infeksi usus yang menyebabkan diare, mual, muntah, dan sakit perut. Dalam beberapa kasus, hal ini juga dapat menyebabkan demam.
Penyebab flu perut yang umum yaitu norovirus. Virus ini dapat menular dengan cepat dari orang ke orang, lewat kontak langsung, konsumsi makanan yang terkontaminasi, atau bersentuhan dengan benda yang terkontaminasi.