Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Minyak yang Lebih Sehat untuk Gorengan

Kompas.com - 08/12/2023, 11:55 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Gorengan merupakan budaya kuliner tanah air yang disukai banyak orang. Bukan hanya camilan, lauk utama pun lebih sering diolah dengan cara digoreng. Untuk mengurangi efek negatif dari gorengan, sebaiknya pilih jenis minyak yang tepat.

Menurut dr.Yohan Samudra Sp.GK, kita sering lupa untuk memilih minyak yang berkualitas untuk menggoreng.

"Jenis minyak yang lebih sehat untuk menggoreng memiliki beberapa kriteria, di antara adalah titik asap tinggi. Ini berarti minyaknya tahan panas, tidak mudah mengeluarkan asap," paparnya dalam acara peluncuran Sania Royale Rice Bran Oil di Jakarta (7/12/2023).

Minyak yang tahan panas juga akan lebih stabil saat dipakai dan tidak mudah rusak karena dapat meningkatkan radikal bebas.

Rice bran oil (minyak dari kulit ari beras) termasuk dalam minyak dengan titik didih mencapai 200 derajat celcius.

Baca juga: Mengapa Minyak Goreng Harus Disimpan dalam Wadah Tertutup?

Dengan titik didik yang tinggi, kandungan vitamin E di dalam minyak goreng juga tidak mudah rusak saat dipanaskan.

Selain itu, rice bran oil juga memiliki kandungan vitamin dan mineral, serta antioksidan gamma oryzanol yang memiliki banyak manfaat.

Dari kiri ke kanan: Chef Hideki Fujiwara, Nuri Rialen, Head of Marketing Sania Royale, dan dr. Yohan Samudra, Sp.GK, dalam peluncuran Sania Royale Rice Bran Oil di Jakarta (7/12/2023).Dok Sania Royale Dari kiri ke kanan: Chef Hideki Fujiwara, Nuri Rialen, Head of Marketing Sania Royale, dan dr. Yohan Samudra, Sp.GK, dalam peluncuran Sania Royale Rice Bran Oil di Jakarta (7/12/2023).

"Menurut penelitian antioksidan yang ada di rice bran oil dapat menurunkan kolesterol jahat dan trigliserida secara signifikan, yang akhirnya mencegah terjadinya penyakit kardiovaskular," papar dokter Yohan.

Ditambahkan oleh Marketing Manager Sania Royale Nuri Rialen, Sania Royale Rice Bran Oil memiliki konsentrasi oryzanol yang sangat tinggi.

"Konsentrasinya mencapai 10.000 ppm oryzanol. Dibutuhkan 100 kilogram bekatul untuk satu botol minyak Sania Royale Rice Bran Oil," katanya.

Baca juga: Angka Kebutuhan Lemak Harian dan Sumbernya

Imbangi dengan gaya hidup sehat

Mengonsumsi gorengan menurut dokter Yohan bukan pantangan. Bahkan, sebagai dokter pun ia juga memasukkannya sebagai lauk agar tidak bosan dengan hidangan yang dikukus atau direbus.

"Lemak dan minyak juga dibutuhkan tubuh kita, antara lain untuk penggantian sel dan pembentukan hormon," ujarnya.

Walau begitu, menurut dia, saat mengonsumsi gorengan kita juga harus menerapkan prinsip gizi seimbang. Jadi, tidak hanya lemak dari gorengan, tapi juga harus ada kandungan protein atau karbohidratnya.

"Misalnya tempura yang ada udangnya atau daging ayam cincangnya sebagai sumber protein, sedangkan karbohidratnya dari tepungnya, dan lemaknya dari minyak yang dipakai menggoreng," kata dr.Yohan.

Ia juga mengingatkan pentingnya menerapkan gaya hidup sehat sehari-hari.

"Kalau makanannya sudah sehat, gaya hidupnya juga harus sehat. Misalnya stop merokok, jaga berat badan ideal, dan berolahraga 30 menit setiap hari," katanya.

Baca juga: Fakta Nutrisi Santan, Benarkah Kaya Lemak Jenuh?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau