Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Laurentius Purbo Christianto
Dosen

Dosen Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Peka Tanda Kecenderungan Bunuh Diri Orang Sekitar Kita

Kompas.com - 18/12/2023, 15:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BEBERAPA waktu terakhir, muncul sejumlah peristiwa bunuh diri yang menggemparkan; ada peristiwa bunuh diri oleh keluarga di Malang, ada pula peristiwa bunuh diri yang dilakukan seseorang di salah satu kampus.

Bunuh diri bukan peristiwa yang jarang kita dengar. World Health Organization (2023) mencatat 700.000 orang meninggal bunuh diri setiap tahun.

Di Indonesia, bahkan ada istilah dalam budaya Jawa yang erat dengan perilaku bunuh diri, yaitu “pulung gantung”. Hal ini menggambarkan bahwa bunuh diri bukan perilaku yang jarang dilakukan.

Sebagai hal menyesakkan yang sering terjadi di sekitar, kita perlu peka terhadap tanda-tanda kecenderungan bunuh diri. Kepekaan kita bisa jadi menyelamatkan nyawa seseorang.

WHO menegaskan upaya bunuh diri cenderung dilakukan orang yang depresi, mengalami gangguan dalam konsumsi alkohol, stres, serta merasa tidak mampu menghadapi kehidupan.

Kejadian-kejadian yang menjadi pemicu bunuh diri antara lain masalah keuangan; putus hubungan dengan orang terkasih; mengidap penyakit kronis; dan mengalami kejadian tidak menyenangkan seperti konflik, bencana, kekerasan, pelecehan, kehilangan, atau terisolasi.

Berdasarkan Pedoman Pertolongan Pertama Psikologis Pada Upaya Bunuh Diri (oleh CPMH Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, tahun 2021) dan MedicalNewsToday (2021) berikut adalah beberapa tanda-tanda kecenderungan bunuh diri yang dapat kita lihat dari perilaku seseorang:

Berbicara atau berkata-kata tentang:

  • Keinginan untuk mati
  • Perasaan terjebak
  • Perasaan putus asa
  • Rasa sakit yang tek tertahankan
  • Kegalauan karena merasa menjadi beban orang lain
  • Rencana melukai diri sendiri
  • Cara memperoleh senjata apai, atau obat-obatan yang mematikan
  • Tidak punya harapan masa depan
  • Tidak memiliki tujuan hidup
  • Rasa kesepian
  • Rasa benci, kesal, dan muak terhadap diri sendiri

Berperilaku seperti :

  • Menarik diri dari teman-teman, keluarga, atau lingkungan sekitar. Kadang disertai pula perilaku mengurung diri di rumah atau kamar; serta cenderung tidak menjawab atau merespons telepon dan pesan dari orang lain.
  • Banyak menampilkan ekspresi emosi sedih atau marah. Terlihat seperti seseorang yang sedang depresi atau stres, misalnya tampak sering murung dan tidak banyak tersenyum seperti sebelumnya.
  • Melukai diri sendiri
  • Nafsu makan berkurang secara drastis
  • Tiba-tiba tidak melakukan aktivitas yang biasanya diminati
  • Mengakses video dan gambar tentang kematian serta bunuh diri
  • Mengancam untuk melukai diri sendiri

Tanda-tanda tersebut hanyalah beberapa tanda kecenderungan bunuh diri. Seseorang bisa menunjukkan tanda-tanda tersebut, tetapi juga bisa tidak sama sekali menunjukkan.

Jika kita melihat tanda-tanda tersebut pada orang di sekitar kita, maka kita harus segera bertindak dengan mendekati orang tersebut.

Jika merasa tidak berani atau tidak mampu, maka kita bisa menghubungi tenaga profesional atau sosok dewasa lain yang kita kira akan mampu membantu.

Hal penting yang harus kita perhatikan saat mendekati orang dengan kecenderungan bunuh diri adalah menghindari mengangkat topik tentang bunuh diri. Mengangkat topik bunuh diri dapat membuat mereka menanggapi secara negatif atau malah pergi menjauh dari kita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau