Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Temukan 3 Kasus Lumpuh Layu Akut Disebabkan Virus Polio Tipe 2

Kompas.com - 05/01/2024, 19:27 WIB
Khairina

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com-  Tiga penyakit kasus lumpuh layu akut (Acute Flaccid Paralysis/AFP) yang disebabkan oleh virus polio tipe dua dilaporkan ditemukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.

Dua kasus ditemukan di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur pada Desember 2023 sedangkan satu kasus lainnya ditemukan di Jawa Timur pada 4 Januari 2024.

"Pada bulan Desember 2023 telah ditemukan dua kasus lumpuh layu akut yang disebabkan oleh virus Polio dengan kronologis kasus yang berbeda. Satu kasus imunisasi polionya tidak lengkap, satu lagi status imunisasinya lengkap tapi mengalami malnutrisi," kata Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (5/1/2024) seperti ditulis Antara.

Baca juga: Kenali Gejala Polio yang Diawali dengan Demam Biasa

Maxi mengatakan kasus lumpuh layu akut pertama dialami oleh anak perempuan berusia 6 tahun berinisial NH, berdomisili di Jawa Tengah.

Berdasarkan pengakuan orangtua, NH mengalami lumpuh layu akut pada 20 November 2023 dengan riwayat imunisasi polio tetes (OPV) hanya dua kali.

Kasus lumpuh layu akut kedua dialami oleh anak laki-laki berusia 1 tahun 11 bulan, berdomisili di Jawa Timur dan berinisial MAF.

Bocah itu mengalami lumpuh pada 22 November 2023 dengan riwayat imunisasi lengkap tapi hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ia mengalami malnutrisi.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Rujukan Polio Nasional BBLK Surabaya dan hasil sekuensing dari Laboratorium Bio Farma Bandung pada 20 dan 22 Desember 2023, NH dan MAF menunjukkan positif virus polio tipe dua," ujarnya.

Baca juga: Ada Lagi KLB Polio, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Selanjutnya, kasus lumpuh layu akut ketiga dialami oleh anak laki-laki berusia 3 tahun 1 bulan berinisial MAM berdomisili di Jawa Timur.

MAM mengalami lumpuh pada 6 Desember 2023 dengan riwayat imunisasi polio tetes 4 kali dan polio suntik (IPV) 1 kali berdasarkan pengakuan orangtua.

Kemudian, hasil pemeriksaan Laboratorium Rujukan Polio Nasional BBLK Surabaya dan hasil sekuensing dari Laboratorium Bio Farma Bandung pada 4 Januari 2024 menunjukkan positif virus polio tipe dua.

Dicegah dengan imunisasi

Maxi menjelaskan polio merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Virus polio dapat menular melalui air yang terkontaminasi dengan tinja yang mengandung virus polio.

"Beberapa faktor risiko terjadinya penularan virus polio adalah rendahnya cakupan imunisasi polio, kondisi kebersihan lingkungan, dan perilaku hidup bersih yang kurang baik seperti buang air besar (BAB) sembarangan baik itu di sungai ataupun pada sumber air yang juga digunakan pada kehidupan sehari-hari," ucap Mac.

Untuk itu, Kemenkes mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam menanggulangi dan memutus transmisi penularan virus polio, salah satunya dengan melengkapi imunisasi polio pada anak, untuk mencegah perkembangbiakan virus di dalam saluran pencernaan agar tidak menyerang sistem saraf anak yang dapat menyebabkan kelumpuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau