Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Sebut Parafimosis Kondisi Darurat, Begini Cara Mengatasinya

Kompas.com - 08/01/2024, 22:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Kulit kulup penis pada pria yang belum disunat umumnya dapat kembali ke posisi semula setelah ditarik ke atas usai aktivitas pembersihan atau tindakan medis, seperti memasang kateter.

Namun, ada kondisi di mana kulit kulup penis tersebut tidak bisa kembali menutup kepala penis dan menyebabkan peradangan serta rasa sakit. Kondisi tersebut dalam istilah medis dikenal dengan parafimosis.

Baca juga: Mengenal Parafimosis, Kondisi yang Bikin Kelamin Laki-laki seperti Sudah Disunat

Pria yang mengalami parafimosis perlu mendapat pertolongan medis yang tepat agar pembengkakan dan rasa sakit dapat mereda.

Apalagi, parafimosis bisa menyebabkan aliran darah di penis menjadi terhambat dan menyebabkan susah berkemih.

Simak lebih lanjut untuk mengetahui cara mengatasi parafimosis menurut ahli.

Bagaimana cara mengatasi parafimosis?

Dokter spesialis urologi RS JIH Solo, dr. Wibisono, SpU, mengatakan bahwa parafimosis adalah kondisi gawat darurat yang sebaiknya segera mendapat pertolongan medis segera.

"Parafimosis itu suatu kondisi di mana kulit kulupnya itu ditarik ke belakang tapi nggak bisa balik lagi. Itu merupakan suatu kondisi yang emergency, kondisi darurat yang harus segera ditindaklanjuti," ucap dokter Wibisono kepada Kompas.com, Sabtu (07/1/2024).

Akan tetapi, ada cara mengatasi parafimosis yang bisa diupayakan di rumah apabila kondisi belum parah yaitu dengan mengompres kepala penis.

Cara ini bertujuan untuk membantu meringankan peradangan, rasa nyeri, dan mengembalikan kulup ke posisi semula.

"Cara mengatasinya kalau kondisi belum berat atau belum parah, biasanya kepala penis dikompres dengan air es atau es sehingga menjadi tidak bengkak lagi dan akhirnya kulit kulup bisa dikembalikan (ke posisi semula)," jelas dokter yang menempuh pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tersebut.

Baca juga: Bukan Disunat Jin, Ini Penyebab Parafimosis Menurut Dokter

Wibisono melanjutkan, pada pasien parafimosis yang kondisinya sudah berat atau ketika kulup benar-benar tidak bisa ditarik ke depan lagi, perlu dilakukan prosedur medis.

Prosedur medis untuk mengatasi parafimosis yaitu dengan menyayat kulit kulup penis kemudian dilanjutkan dengan sunat atau sirkumsisi.

"Pada kondisi tertentu yang sudah berat dan kulit kulup betul-betul tidak bisa ditarik ke depan lagi, akhirnya menimbulkan kondisi berbahaya yaitu bisa menjepit glans penis (kepala penis) yang akhirnya terjadi nekrosis (kerusakan sel pada penis). Solusinya kulit kulup ini harus disayat jepitannya itu biar longgar sehingga bisa dikembalikan lagi ke depan," kata Wibisono.

Selanjutnya setelah peradangan membaik, dokter Wibisono menganjurkan untuk dilakukan sirkumsisi atau sunat agar tidak terjadi parafimosis berulang.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau