ADH dibuat di bagian otak yang disebut hipotalamus. Kemudian disimpan di kelenjar pituitari, kelenjar kecil yang ditemukan di dasar otak.
Kondisi yang menyebabkan otak memproduksi terlalu sedikit ADH atau kelainan yang menghalangi efek ADH menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak urine.
Sementara, ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan diabetes insipidus terjadi, yaitu:
Siapa pun bisa terkena diabetes insipidus, tetapi orang yang memiliki kondisi di atas lebih berisiko.
Baca juga: Gejala Diabetes Tipe 1 Bisa Sebabkan Anak Turun Berat Badan Drastis
Dikutip dari Cleveland Clinic, gejala utama diabetes insipidus meliputi berikut:
Orang umumnya menghasilkan satu hingga tiga liter urine sehari, tetapi penderita diabetes insipidus dapat menghasilkan hingga 20 liter urine sehari.
Jika diabetes insipidus tidak diobati atau jika penderita diabetes insipidus berhenti minum cairan, hal ini dapat dengan cepat menyebabkan dehidrasi.
Gejala dehidrasi meliputi:
Jika Anda merasa sangat haus dan sering buang air kecil dan/atau dehidrasi, penting untuk segera periksa ke dokter.
Baca juga: Kapan Seseorang Dikatakan Menderita Diabetes? Ini Penjelasannya...
Komplikasi utama diabetes insipidus adalah dehidrasi, yang terjadi ketika tubuh kehilangan terlalu banyak cairan dan elektrolit agar dapat bekerja dengan baik.
Jika Anda menderita diabetes insipidus, Anda biasanya dapat mengganti sejumlah besar cairan tubuh yang keluar melalui urine dengan minum lebih banyak cairan.
Namun jika tidak, Anda bisa cepat mengalami dehidrasi. Dehidrasi bisa berbahaya dan dapat mengancam jiwa.
Jika Anda mengalami gejala dehidrasi, seperti pusing, mual, dan lesu, segera pergi ke rumah sakit terdekat.
Oleh karena itu, jika Anda menderita diabetes insipidus, penting untuk menemui dokter Anda secara teratur, agar dapat melakukan tes untuk memantau kondisi kesehatan dan memastikan pengobatan Anda berhasil.
Baca juga: Kenali Apa Itu Diabetes, Jenis, Penyebab, Gejala, dan Komplikasinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.