KOMPAS.com - Diabetes adalah penyakit jangka panjang yang bisa menyerang siapa saja dari segala usia.
Mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyakit ini memengaruhi cara tubuh mengubah gula (glukosa) dalam darah menjadi energi.
Tubuh Anda memecah sebagian besar makanan yang Anda makan menjadi gula (glukosa) dan melepaskannya ke aliran darah Anda.
Baca juga: Apakah Diabetes Tipe 2 Bisa Disembuhkan? Ini Penjelasannya...
Ketika gula darah naik, akan muncul sinyal kepada pankreas untuk melepaskan hormon insulin.
Insulin bertidak membantu glukosa masuk ke dalam sel-sel seluruh tubuh untuk dgunakan sebagai bahan bakar energi.
Diabetes terjadi ketika tubuh Anda tidak menghasilkan cukup insulin atau sel tidak merespons insulin sebagaimana mestinya.
Ketika insulin tidak cukup atau sel berhenti merespons insulin, lonjakan kadar gula darah bisa terjadi.
Seiring waktu, hal tersebut dapat meningkatkan risiko komplikasi diabetes yang serius karena kerusakan di seluruh tubuh, seperti jantung, pembuluh darah, mata, dan ginjal.
Baca juga: 6 Gejala Awal Orang Terkena Diabetes Tipe 1 yang Harus Diketahui
Merangkum berbagai sumber, diabetes bisa menyebabkan kematian.
Menurut data Atlas Diabetes IDF (International Diabetes Federation) edisi ke-10, diabetes bertanggung jawab atas 6,7 juta kematian di seluruh dunia pada 2021 atau setara 1 kematian setiap 5 detik.
Di Indonesia, angka kematian akibat diabetes di rentang usia 20-79 tahun pada 2021 mencapai 236.711, meningkat dari 149.872 pada 2011.
Mengutip pernyataan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada 2018, diabetes merupakan penyakit penyebab kematian ketiga di Indonesia, setelah stroke dan penyakit jantung.
Kendati demikian, kemungkinan besar penyebab kematian pada penderita diabetes adalah komplikasi yang timbul dari penyakit kronis ini.
Baca juga: Kenapa Merokok Jadi Faktor Risiko Diabetes Tipe 2? Ini Penjelasannya
"Penyebab kematian sebenarnya adalah kombinasi berbagai faktor dan komplikasi," kata Daneil Boyer, MD, seorang dokter dan peneliti medis di Farr Institute, yang dikutip dari Single Care.
Menurut pengamatan Boyer, pnyebab kematian paling umum di antara penderita diabetes tipe 2 adalah penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal.
Boyer menjelaskan bahwa diabetes sendiri tidak menyebabkan kematian mendadak.
Komplikasi diabetes, seperti hipoglikemia dan ketoasidosis diabetik, yang dapat menyebabkan kematian mendadak.
Namun, kedua komplikasi diabetes tersebut jarang terjadi dan sebenarnya dapat diobati, jika diketahui tepat waktu.
Dalam kasus yang jarang terjadi, diabetes menyebabkan kerusakan saraf atau neuropati, yang dapat menjadi penyebab kematian mendadak juga akibat infeksi.
Baca juga: 10 Masalah Kulit yang Jadi Tanda Peringatan Diabetes
Dikutip dari Health, berikut uraian singkat mengenai beberapa komplikasi diabetes yang bisa menjadi penyebab kematian:
Ketoasidosis diabetik adalah kondisi serius yang mematikan.
Ketoasidosis diabetik terjadi ketika penderita diabetes tidak dapat menggunakan gula darahnya untuk energi.
Sel-sel tubuh Anda biasanya menggunakan gula untuk energi, akhirnya menggunakan lemak.
Penggunaan lemak sebagai bahan bakar energi dalam tubuh akan menghasilkan sejumlah bahan kimia berbahaya yang disebut keton.
Baca juga: Apakah Diabetes tipe 2 Berbahaya? Ini Penjelasannya...
Kadar gula darah tinggi seiring berjalannya waktu dapat menyebabkan kerusakan saraf, suatu kondisi yang disebut neuropati diabetik.
Saraf yang rusak dapat menyebabkan berbagai masalah mulai dari mati rasa ringan hingga nyeri yang mengganggu aktivitas normal.
Diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada organ dan jaringan dalam tubuh, termasuk ginjal.
Pembuluh darah di ginjal yang rusak akibat tingginya gula darah adalah komplikasi yang bisa berujung pada penyakit ginjal kronis dan akhirnya gagal ginjal.
Satu dari tiga orang dewasa penderita diabetes akan menderita penyakit ginjal kronis.
Penderita diabetes mempunyai risiko tinggi terkena penyakit jantung karena gula darah yang tinggi dapat merusak jantung dan pembuluh darahnya.
Orang yang mengidap diabetes tipe 2 memiliki kemungkinan dua kali lebih besar meninggal akibat penyakit jantung.
Baca juga: 9 Gejala Awal Orang Terkena Diabetes Tipe 2 yang Harus Diketahui
Penderita diabetes bisa mengalami gula darah rendah atau hipoglikemia, jika terlalu banyak menggunakan obat.
Gula darah yang turun drastis bisa menyebabkan penderita diabetes kejang, koma, dan kematian.
Hal itu karena gula darah rendah dapat membuat otak kekurangan oksigen dan detak jantung tidak teratur.
Detak jantung yang tidak teratur ini meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung.
Demikian risiko kematian akibat diabetes yang tidak teratasi dengan baik hingga menyebabkan komplikasi serius.
Oleh karena itu, sangat penting diabetes didiagnosis dini dan diobati dengan tepat untuk mencegah penyakit berkembang fatal.
Salah satu cara sederhana yang bisa Anda lakukan sejak dini untuk mencegah diabetes dan komplikasinya adalah dengan menjaga gaya hidup sehat secara menyeluruh dan konsisten.
Sebagai informasi yang dikutip dari laman Kemenkes pada 2018, penderita diabetes di Indonesia dapat mencapai 30 juta orang pada 2030, jika gaya hidup termasuk makan berlebihan dan merokok tidak dikurangi.
Baca juga: 9 Gejala Awal Orang Terkena Diabetes yang Harus Diketahui
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.