Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Efek Suntik Putih? Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 01/02/2024, 22:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Shintaloka Pradita Sicca

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suntik putih atau disebut juga dengan istilah "whitening injection," telah menjadi tren di beberapa kalangan masyarakat yang menginginkan kulit yang lebih cerah.

Meskipun tujuannya mungkin untuk mencapai standar kecantikan tertentu, suntik putih juga membawa sejumlah risiko kesehatan yang serius.

Baca juga: Antara Telur Kulit Putih dan Coklat, Mana yang Lebih Bergizi?

Dalam laman Revo Skin Clinic Korea disebutkan bahwa suntik putih adalah praktik penyuntikan berbagai zat, seperti vitamin C dosis tinggi, glutathione, kolagen, dan steroid, langsung ke aliran darah.

Zat-zat ini diklaim dapat menekan produksi melanin, pigmen yang menentukan warna kulit, sehingga kulit tampak lebih cerah.

Artikel ini selanjutnya akan mengulas lebih lanjut tentang efek negatif dari suntik putih. 

Baca juga: 10 Masalah Kulit yang Jadi Tanda Peringatan Diabetes

Apa efek suntik putih?

Meski bisa membuat kulit putih dan cera dalam waktu singkat, ada bahaya tersembunyi di balik suntik putih.

Melansir laman Healthwire, berikut beberapa bahaya suntik putih:

  • Resiko infeksi dan pembengkakan

Proses penyuntikan sendiri membawa risiko infeksi dan pembengkakan.

Jika tidak dilakukan dengan steril, suntikan dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri atau virus yang dapat menyebabkan infeksi serius.

  • Gangguan sistem hormon

Beberapa produk suntik putih mengandung zat-zat tertentu yang dapat mengganggu sistem hormon tubuh.

Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan mengakibatkan masalah kesehatan jangka panjang seperti gangguan menstruasi atau bahkan gangguan pada organ-organ internal.

Baca juga: Kenali Apa Itu Hidrokuinon dan Bahayanya pada Kulit

  • Ketergantungan

Penggunaan suntik putih secara berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan.

Seseorang mungkin merasa perlu terus-menerus menggunakan suntik putih untuk menjaga kulit mereka tetap cerah, tanpa menyadari risiko kesehatan yang mungkin timbul

  • Kanker kulit

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan jangka panjang dari produk pemutih kulit dapat meningkatkan risiko kanker kulit.

Efek samping seperti hiperpigmentasi rebound (kulit menjadi lebih gelap setelah pemakaian dihentikan) juga mungkin terjadi.

Meskipun kulit cerah sering dianggap sebagai standar kecantikan, penting bagi kita untuk menilai risiko dan dampak kesehatan yang terkait dengan penggunaan suntik putih.

Sebelum memutuskan untuk melakukan prosedur semacam itu, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit atau ahli kesehatan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan memahami risiko yang mungkin timbul.

Keberagaman warna kulit adalah keindahan alami, dan penting untuk merawatnya tanpa mengorbankan kesehatan.

Baca juga: 8 Manfaat Buah Pepaya untuk Kesehatan Kulit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau