Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Hubungan Intim Bisa Membuat Ketagihan? Berikut Penjelasannya…

Kompas.com - 21/02/2024, 22:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa orang memiliki dorongan yang lebih kuat untuk melakukan hubungan seksual lebih sering. Namun, apakah hubungan intim bisa membuat ketagihan?

Ternyata, hubungan intim belum tentu bisa membuat ketagihan.

Beberapa ahli berpendapat bahwa hubungan seksual dapat menciptakan perasaan bahagia atau mabuk kepayang sehingga ingin melakukannya secara berulang.

Namun, beberapa ahli juga tidak setuju dengan pendapat tersebut.

Untuk lebih jelasnya, ketahui penyebab hiperseks, atau kecanduan seks, dan ciri-cirinya berikut ini.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Hiperseks, Penyebab, dan Ciri-cirinya

Apakah hubungan intim bisa membuat ketagihan?

Ternyata, hubungan intim belum tentu bisa membuat ketagihan.

Pasalnya, banyak ahli yang memiliki pendapat berbeda mengenai hal tersebut.

Dilansir dari NHS, beberapa ahli di bidang seks dan hubungan asmara berpendapat bahwa perasaan bahagia dan mabuk kepayang yang muncul setelah berhubungan seksual dapat memicu rasa ketagihan.

Namun, beberapa ahli yang lainnya meragukan bahwa hubungan seksual yang dilakukan dapat membuat kecanduan.

Perilaku kecanduan seks, atau hiperseks, sendiri merupakan dorongan untuk melakukan aktivitas seksual secara berlebihan.

Aktivitas seksual yang dimaksud tidak sekadar berhubungan intim dengan pasangan, namun juga melibatkan aktivitas lain, seperti pornografi, masturbasi, prostitusi, atau bentuk komunikasi yang melibatkan unsur seksual.

Penyebab hiperseks tidak diketahui secara pasti sehingga belum bisa dikatakan bahwa hubungan intim memicu rasa kecanduan.

Dilansir dari Cleveland Clinic, ada beberapa kemungkinan penyebab hiperseks, seperti:

  • Ketidakseimbangan neurotransmitter di otak yang memicu peningkatan gairah dan aktivitas seksual
  • Masalah kesehatan yang memengaruhi atau merusak area otak tertentu yang bertugas untuk mengontrol dorongan seksual, seperti demensia dan epilepsi
  • Perubahan fungsi otak yang menciptakan aliran saraf baru yang memicu kecanduan seksual
  • Penggunaan obat-obatan terlarang, khususnya kokain dan amfetamin, dan konsumsi minuman beralkohol
  • Konsumsi obat tertentu, seperti obat untuk penyakit Parkinson

Hiperseks kerap memberikan dampak buruk pada kehidupan karena dorongan untuk melakukan aktivitas seksual sangatlah besar.

Pasalnya, kecanduan seks dapat membuat seseorang tidak menghiraukan hubungan dengan orang lain, keuangan, dan kehidupan profesional yang dimiliki.

Meskipun begitu, beberapa pecandu seks tidak akan mengalami masalah tertentu jika dapat mengontrol dorongan atau nafsu seksual yang muncul.

Baca juga: 9 Ciri-ciri Hiperseks yang Perlu Diwaspadai

Ciri-ciri hiperseks

Hiperseks tidak memiliki ciri-ciri khusus.

Namun, terdapat ciri-ciri hiperseks yang umum ditemui, seperti:

  • Terobsesi dengan seks sehingga menghabiskan banyak waktu untuk membayangkan sesuatu yang berhubungan dengan seks dan melakukan aktivitas seksual
  • Sering masturbasi, bahkan beberapa kali dalam sehari
  • Menghabiskan waktu yang lama untuk mengakses konten pornografi, seperti video
  • Menghabiskan waktu untuk merencanakan aktivitas seksual yang akan dilakukan selanjutnya
  • Menggunakan jasa prostitusi lebih sering, termasuk melalui chat atau percakapan lewat internet
  • Melakukan aktivitas seksual yang berbahaya, seperti melibatkan kekerasan
  • Melakukan hubungan seksual yang bertentangan dengan kepercayaan pribadi, agama, atau masyarakat
  • Melakukan aktivitas seksual yang merugikan orang lain, seperti menyebabkan trauma, cedera, atau bahkan kematian
  • Sulit untuk menghentikan dorongan seksual yang muncul meskipun sudah berdampak negatif pada keuangan, hubungan sosial, kesehatan, atau emosi

Memahami apakah hubungan intim bisa membuat ketagihan sangatlah penting karena ternyata beberapa ahli memiliki perbedaan pendapat tentang hal ini.

Meskipun begitu, Anda segera diimbau untuk mencari bantuan medis ketika dorongan dan aktivitas seksual yang dilakukan merugikan diri sendiri atau orang lain sehingga bisa mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Baca juga: Beda Libido Tinggi dan Hiperseks yang Perlu Dipahami

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com