Fasilitas Pelayanan Kanker RS Siloam Makin Lengkap

KOMPAS.com - Grup RS Siloam melalui Mochtar Riady Comperhensive Cancer Center (MRCCC) melengkapi fasilitas pengobatan kanker dengan meresmikan dua layanan baru dan peralatan baru untuk pengobatan kanker.

Layanan baru tersebut adalah pusat pelayanan kanker saluran pencernaan (gastrointestinal cancer center/GCC) dan pusat pelayanan kanker onkologi (gynaecologic oncology center/GOC).

GCC sendiri telah hadir sejak MRCCC berdiri, yaitu tahun 2011. Dimulai dengan dua dokter spesialis penyakit dalam sub spesialis gastroenterologi dan hepatologi untuk kanker pencernaan, kini sudah ada 14 dokter spesialis dan sub spesialis.

Selain pengobatan, GCC juga menyediakan layanan deteksi dini hingga berbagai jenis terapi sesuai dengan kebutuhan pasien, mulai dari terapi awal, kemoterapi, imunoterapi, terapi target, hingga terapi terkini dalam pengobatan kanker.

Baca juga: Harapan Baru Pengobatan Kanker Tanpa Efek Samping

“Layanan GCC kami buat untuk dapat menjadi one-stop service untuk para pasien yang didukung oleh dokter spesialis, dokter sub-spesialis, serta perawat dan tenaga medis yang terlatih dan profesional” ujar Dr. dr. C. Rinaldi A. Lesmana, SpPD-KGEH, anggota tim dokter multidisiplin layanan GCC.

Selain itu, MRCCC juga meresmikan pusat pelayanan kanker lainnya, yaitu Gynaecologic Oncology Center (GOC) untuk semakin melengkapi layanan terkait kanker serviks, ovarium, endometrium, dan ginekologik lainnya.

Layanan yang ditawarkan juga beragam mulai dari tindakan bedah onkologi, Brachytherapy, kemoterapi, hingga Cryotherapy.

Klinik GOC juga menyediakan pusat informasi terkait kanker serviks, skrining dan deteksi dini, serta terapi kanker, yang semua dapat dilakukan di dalam satu gedung di MRCCC sehingga hasil skrining dan tes dapat diterima dengan lebih cepat.

Sebagai penyedia layanan kanker swasta terbesar di Indonesia, MRCCC juga melengkapi peralatannya dengan alat pemeriksaan radiologi PET/ST Scan terbarunya dengan spesifikasi tertinggi di kelasnya.

Baca juga: Deteksi Kanker Payudara, Mulailah Mamografi di Usia 40 Tahun

PET/CT-Scan baru ini juga dapat digunakan untuk melakukan imaging terkait jantung dan saraf, sehingga dapat mendeteksi kelainan lainnya terlepas dari kanker dan tumor.

“Seiring dengan bertambahnya kasus kanker di Indonesia yang semakin kompleks, pendekatan multidisiplin dari berbagai macam spesialis yang terkoordinasi diperlukan untuk menghasilkan prognosis optimal yang berfokus pada kesembuhan pasien," kata Direktur MRCCC dr.Adityawati Ganggaiswari.

Ia menambahkan, pengobatan kanker di MRCCC ke depannya akan lebih bersifat personalized berdasarkan jenis dan mutasi gen kanker.

"Contohnya, dua orang yang terdiagnosis kanker payudara belum tentu membutuhkan pengobatan yang sama karena karakteristik sel kanker dapat berbeda,” tambahnya.