Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Susah BAB? Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 05/03/2024, 08:00 WIB
Rini Agustin,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Susah buang air besar (BAB) bisa membuat perut rasanya tidak nyaman.

Tidak hanya pada orang dewasa, kondisi susah buang air besar (BAB) ini bisa dialami segala usia, termasuk anak-anak.

Susah buang air besar atau sembelit merupakan salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada anak.

Anak dikatakan mengalami sembelit jika ia buang air besar kurang dari 3 kali dalam seminggu, terlihat harus mengejan atau berusaha keras untuk mengeluarkan tinja, atau kotorannya tampak keras, kering, dan kecil-kecil.

Saat sembelit terjadi pada anak-anak, para orangtua biasanya lebih khawatir. Apalagi anak menjadi rewel dan tidak nyaman beraktivitas.

Baca juga: 6 Makanan yang Dihindari Saat Sembelit, Termasuk Gorengan

Karena itu, mengenali penyebab hingga cara mengatasi kondisi ini perlu dilakukan.

Simak penjelasan mengenai penyebab anak susah BAB, mengatasi anak susah BAB, dan menjaga kelancaran BAB pada anak berikut ini.

Penyebab anak susah BAB

Melansir dari Mayo Clinic, berikut adalah beberapa penyebab mengapa anak susah BAB yang perlu diketahui.

1. Menahan untuk BAB

Perilaku anak yang suka menahan buang air besar juga menjadi penyebab anak jadi sembelit. Ini sering kali diawali dengan pengalaman BAB yang buruk karena sakit.

Anak-anak mungkin juga masih merasa takut untuk pergi ke toilet sendiri, atau bisa pula karena mereka lebih memilih asyik bermain.

Baca juga: Mengatasi Susah BAB dengan Minum Smoothie Tiap Pagi

Beberapa anak mungkin sering menahan BAB karena merasa tidak nyaman kalau harus menggunakan toilet umum saat berada di luar rumah.

2. Tidak membiasakan anak ke toilet

Toilet training merupakan proses anak belajar untuk buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) di toilet layaknya orang dewasa.

Pada tahap ini, anak diajarkan untuk tidak lagi BAK dan BAB di popok seperti yang biasa dilakukannya.

Toilet training atau membiasakan anak ke toilet baik dilakukan, terutama setelah ia makan atau saat anak merasa ingin buang air besar (BAB).

Tak jarang, anak-anak menahan untuk pergi ke toilet, karena takut ke toilet sendiri atau tidak nyaman dengan kondisi toilet. Jadi, pastikan anak tidak menahan BAB agar tinjanya tidak mengeras dan sulit dikeluarkan.

Baca juga: 9 Buah untuk Melancarkan Pencernaan Agar BAB Lancar

3. Perubahan pola makan

Kurangnya asupan buah dan sayuran kaya serat atau cairan dalam menu makanan sang anak dapat menyebabkan sembelit.

Seperti yang sudah diketahui, makanan berserat tinggi dapat membantu melancarkan saluran pencernaan. Pasalnya, serat dapat membantu meningkatkan volume serta melunakkan feses.

Oleh karena itu, kekurangan makanan berserat tinggi akan membuat feses yang dihasilkan oleh saluran pencernaan lebih keras sehingga sulit untuk dikeluarkan oleh tubuh.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau