Setelah mengenal penyebab dan gejala anak sembelit, Anda tentu ingin mengetahui bagaimana cara mengatasinya.
Cara mengatasi sembelit pada anak ini cukup mudah. Anda bisa menerapkan langkah-langkah berikut ini untuk mengatasi anak sembelit:
Jika pengobatan di rumah tidak dapat mengatasi sembelit pada anak, orangtua dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai pilihan obat sembelit yang aman untuk anak.
Obat sembelit yang berupa obat pencahar tidak selalu disarankan bagi anak-anak.
Baca juga: 6 Gejala dan Cara Mengatasi Sembelit pada Anak
Jenis obat ini hanya diberikan pada kondisi tertentu berdasarkan pertimbangan medis, sehingga harus berhati-hati saat memberikan pencahar kepada anak.
Adapun berdasarkan cara kerjanya, obat sembelit ada dua jenis, yaitu:
Obat sembelit yang tergolong pelunak tinja antara lain laktulosa, minyak mineral, gliserol, dan docusate. Laktulosa merupakan pilihan pelunak tinja yang umum digunakan di Indonesia.
Obat pencahar laktulosa dan minyak mineral berbentuk cair, sehingga dapat dicampur dengan jus atau minuman favorit anak.
Sementara, obat docusate memiliki 3 bentuk, yaitu tablet, kapsul, dan cair. Docusate cair bisa dipilih untuk anak usia di bawah 3 tahun, dan tentunya harus melalui resep dokter.
Baca juga: 8 Jenis Obat Penyebab Sembelit yang Perlu Diketahui
Obat sembelit pendorong tinja bekerja dengan cara merangsang pergerakan usus untuk mengeluarkan tinja.
Obat pencahar tersebut sebaiknya diberikan pada malam hari sebelum tidur agar anak bisa BAB pada pagi harinya.
Obat pencahar sebaiknya tidak digunakan untuk jangka panjang dan harus melalui resep dokter. Beberapa obat pencahar juga tidak disarankan untuk diberikan pada anak berusia di bawah 6 tahun.
Obat sembelit dalam bentuk obat pencahar memang dapat mengatasi sembelit pada anak.
Namun, disarankan untuk tidak memberikannya selain atas anjuran dokter.
Baca juga: 6 Komplikasi Sembelit yang Berlangsung Lama Harus Diwaspadai
Pada beberapa kasus, sembelit bisa menjadi tanda adanya penyakit yang lebih serius.
Selain itu, sembelit juga tidak boleh didiamkan dan dianggap remeh, karena berisiko menyebabkan encopresis atau ambeien pada anak.
Oleh sebab itu, apabila anak mengalami sembelit lebih dari 2 minggu, perutnya terasa nyeri, BAB berdarah, atau sembelit tak kunjung membaik meski sudah diberikan obat sembelit anak dan berbagai langkah perawatan di atas, segeralah periksakan anak ke dokter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.