Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Susah BAB? Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 05/03/2024, 08:00 WIB
Rini Agustin,
Khairina

Tim Redaksi

Selain itu, beralihnya pola makanan yang sebelumnya cair menjadi makanan padat menjadi penyebab anak sembelit, khususnya pada bayi.

Bayi yang biasanya mengonsumsi ASI dengan tekstur cair sebagai sumber asupan utamanya tentu memerlukan adaptasi ketika jenis makanannya diubah.

Baca juga: 7 Makanan dan Minuman Pelancar BAB Alami yang Sehat Dikonsumsi

Sembelit pada bayi yang baru mengonsumsi makanan padat cenderung normal.

Namun, ibu tetap perlu menyesuaikan konsumsi makanan padat untuk bayi, mulailah dari memberikan makanan padat mudah cerna sebagai tahap awal makanan pengganti ASI.

4. Kurang melakukan aktivitas fisik

Kurangnya melakukan aktivitas fisik merupakan penyebab anak sembelit lainnya.

Ketika anak minim melakukan aktivitas fisik, peredaran darah organ tubuh dapat terpengaruh, salah satunya pada saluran pencernaan.

Peredaran darah yang tidak lancar di saluran pencernaan akan membuat kontraksi pada usus tidak maksimal. Hal inilah yang membuat feses sulit untuk keluar.

Selain itu, perubahan apa pun dalam rutinitas anak seperti perjalanan, cuaca panas, atau stres dapat mempengaruhi kerja fungsi usus.

Baca juga: 10 Manfaat Aktivitas Fisik untuk Kesehatan yang Sayang Dilewatkan

Anak-anak juga lebih mungkin mengalami sembelit ketika mereka pertama kali mulai bersekolah atau berada di luar rumah.

5. Kondisi medis tertentu

Kondisi medis tertentu bisa berupa kelainan atau masalah pada fisik, seperti penyakit Hirschsprung, hipotiroid, atau fisura ani.

Selain itu, penggunaan obat-obatan seperti obat antikejang dan antidiare juga bisa menyebabkan susah BAB pada anak.

6. Alergi susu sapi (Laktosa Intoleran)

Alergi susu sapi disebabkan oleh sistem pencernaan anak yang tidak mampu memecah atau mencerna laktosa sebagai salah satu kandungan gula di dalam susu.

Akibatnya, anak akan mengalami gangguan pencernaan, seperti sembelit atau susah buang air besar, ketika mengonsumsi susu sapi yang mengandung laktosa tersebut.

Tidak hanya itu, apabila anak dengan kondisi intoleransi laktosa mengonsumsi susu sapi, bisa jadi anak akan merasakan perut kembung, mual, hingga muntah.

Baca juga: Pentingnya Cek Kandungan Nutrisi dalam Susu Anak

7. Riwayat keluarga

Anak yang lahir di tengah keluarga dengan riwayat sembelit memiliki risiko yang lebih tinggi untuk sulit BAB.

Hal ini mungkin dipengaruhi oleh kondisi genetik, gaya hidup dan faktor lingkungan.

Gejala anak susah BAB

DIlansir dari NHS, berikut adalah beberapa tanda bayi susah BAB atau sembelit (konstipasi) yang perlu diwaspadai:

  • Anak kurang dari 3 kali buang air besar dalam seminggu terakhir.
  • Bentuk kotoran lebih keras dari biasa, walaupun frekuensinya tidak berubah.
  • Anak terlihat kesakitan saat buang air besar.
  • Terdapat darah pada kotoran anak.

Orangtua juga perlu waspada dan membawa anak ke dokter, jika ia mengalami sembelit lebih dari 2 minggu atau disertai gejala lain, seperti:

  • Muntah.
  • Demam.
  • Berat badan turun.
  • Benjolan di anus.
  • Terdapat luka di anusnya (fisura ani).

Baca juga: 3 Penyebab Perut Mulas tapi Tidak BAB dan Cara Mengatasinya

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau