Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilihan KB yang Cocok untuk Menunda Kehamilan Anak Kedua

Kompas.com - 09/03/2024, 06:00 WIB
Rini Agustin,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Mengatur jarak antara kehamilan merupakan cara yang bijak dalam perencanaan keluarga. Pasangan yang ingin menunda kehamilan bisa memilih berbagai metode kontrasepsi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan.

Meski demikian, terdapat beberapa kasus pasangan yang sulit hamil anak kedua setelah melepas KB. Kondisi ini disebut juga dengan infertilitas sekunder, yaitu kondisi ketika ibu kesulitan hamil padahal sudah pernah melahirkan sebelumnya.

Untuk menunda kehamilan kedua, menurut Dr.Binarwan Halim Sp.OG, sebaiknya memilih metode KB yang tepat agar kesuburan cepat kembali.

"Kalau masih anak pertama, mau hamil anak kedua, jangan gunakan KB yang berat-berat misalnya suntik KB. Karena kembalinya kesuburan itu lebih lama kalau pakai suntik,” jelas dr. Binarwan pada acara konferensi pers yang diadakan oleh Merck di Jakarta, (7/3/2024).

Untuk pasangan yang ingin menunda kehamilan, Pil KB merupakan kontrasepsi yang disarankan karena tidak mengganggu siklus haid, sehingga saat konsumsi pil dihentikan bisa lebih mudah hamil.

Baca juga: 5 Jenis Alat Kontrasepsi dan Efektivitasnya dalam Mencegah Kehamilan

“Jadi kalau mau yang cepat pakai pil KB. Karena kalau kita lihat, orang yang makan pil KB, terlambat makan pil satu saja bisa hamil,” lanjutnya.

Walau begitu infertilitas sekunder juga bisa dialami oleh pasangan yang tidak menggunakan kontrasepsi. Untuk memastikan penyebabnya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kandungan.

Untuk meningkatkan kesuburan, dr.Binarwan menyarankan pasangan untuk rutin olahraga, menurunkan berat badan, menghindari stres, memperhatikan waktu tidur, serta pola makan.

Olahraga dapat mencegah dan mengatasi masalah kegemukan, yang dapat mempengaruhi fertilitas. Sebab, berolahraga dapat meningkatkan hormon baik, memperbaiki aliran darah, dan meningkatkan imunitas.

"Bagi yang gemuk harus menurunkan berat badan, olahraganya ditingkatkan jadi 75 menit dan dilakukan lima hari dalam seminggu, setengah olahraga ringan, setengah olahraga intensitas sedang," katanya.

Pasangan yang sedang menjalani program hamil juga sebaiknya mengurangi konsumsi karbohidrat dan makanan terlalu manis.

“Gula juga suatu oksidatif stress yang tidak baik. Kalau menempel ke sel-sel kita, itu bisa merusak kualitas sel sperma,” tambahnya.

Baca juga: Tak Hanya Diabetes, Asupan Gula Berlebih Bisa Pengaruhi Kesuburan

Pasangan yang sedang menjalani program hamil juga sebaiknya rutin melakukan hubungan suami istri dua kali seminggu pada masa subur untuk meningkatkan peluang hamil secara alami.

Pemeriksaan organ reproduksi juga wajib dilakukan pada pasangan yang sulit hamil sehingga bisa diketahui penyebabnya.

Program bayi tabung bisa menjadi pilihan bagi pasangan yang sudah berusia di atas 35 tahun, memiliki kondisi saluran tuba falopi tersumbat, atau pihak pria memiliki masalah pada sperma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau