KOMPAS.com- Kurang tidur menjadi fenomena yang banyak terjadi. Padahal, jam tidur yang cukup dapat meningkatkan kesehatan tubuh.
"Tidur dapat meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh untuk mencegah sakit," kata praktisi kesehatan dr Ngabila Salama, Sabtu (16/3/2024) seperti ditulis Antara.
Hari Tidur sedunia diperingati setiap 15 Maret.
Baca juga: Tips Tidur Berkualitas Saat Puasa, Salah Satunya Kurangi Lihat Layar
Menurut Ngabila, tidur cukup 7-9 jam sehari dapat memproduksi protein yang berperan dalam respons kekebalan tubuh.
"Juga membantu pelepasan dan produksi sitokin untuk membunuh berbagai kuman penyakit atau antigen dengan cepat," katanya.
Selain itu, tidur cukup juga meningkatkan respons sel memori imunitas atau antibodi baik alamiah atau didapat dari vaksinasi.
"Bahkan bisa meningkatkan sampai dua kali lipat pasca vaksinasi untuk efektivitas melawan kuman dengan baik. Sebaliknya kalau kurang tidur akan menurunkan efektivitas vaksin atau antibodi dalam melawan kuman," kata Ngabila.
Baca juga: 10 Manfaat Teh Lemon dan Jahe Diminum Sebelum Tidur
Ngabila menambahkan, tidur yang nyenyak juga dapat meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh dengan produksi sel T dan sel darah putih yang memainkan peran penting dalam respons sistem kekebalan terhadap virus.
"Tidur juga menurunkan produksi hormon stres yang menghambat kemampuan sel T untuk membunuh patogen," kata dia.
Selama bulan Ramadhan, Ngabila menganjurkan masyarakat tidur minimal 7 jam dalam satu hari.
"Bisa jam 21.00-04.00 atau jika terbangun di malam hari upayakan tidur lebih awal jam 20.00-02.00 lalu sempatkan tidur tambahan 1 jam sesudah sahur atau shalat Subuh," kata Ngabila.
Dilansir dari laman Kemenkes, berikut adalah efek jika manusia kekurangan tidur :
-Kesulitan menjaga mata untuk tetap fokus saat beraktivitas
-Tidak bisa berhenti menguap, dan
-Tidak ingat sudah mengemudi berapa lama.
Kekurangan waktu tidur memunculkan konsekuensi atau masalah pada fisik dan mental manusia, antara lain:
-Mudah lupaMasalah dalam mengingat (mudah lupa)
-Depresi
-Melemahnya sistem kekebalan tubuh sehingga mudah jatuh sakit
-Peningkatan persepsi nyeri