Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/04/2024, 19:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Pemeriksaan darah di laboratorium menjadi bagian penting dari deteksi dini berbagai penyakit.

Cek darah akan mengungkap parameter kesehatan yang terkadang belum memunculkan gejala. Dengan begitu kita bisa melakukan perubahan gaya hidup untuk mencegah penyakitnya menjadi berat.

Berikut adalah 6 cek darah yang penting dilakukan secara rutin:

1. Cek darah lengkap
Cek darah lengkap akan mengukur sel darah merah dan sel darah putih, serta trombosit. Pemeriksaan ini bisa membantu dokter mengenali jenis infeksi, serta kondisi seperti anemia, bahkan kanker darah.

Jika kondisi tubuh secara umum sehat, cek darah lengkap bisa dilakukan setiap dua tahun sekali. Namun, jika ada kondisi seperti penyakit ginjal yang perlu dimonitor atau kita sedang dalam pengobatan rutin, pemeriksaan ini bisa dilakukan setahun sekali atau sesuai saran dokter.

Baca juga: Kapan Anak Demam Harus Cek Darah?

2. Panel metabolik
Panel metabolik dasar biasanya digunakan untuk mengetahui kadar gula darah sebagai screening penyakit diabetes, paru, atau pun fungsi ginjal. Pemeriksaan panel metabolik yang lengkap mencakup 6 tes berbeda untuk mengukur fungsi liver.

Pemeriksaan ini perlu dilakukan setiap tiga tahun pada orang dewasa yang kegemukan tetapi memiliki kadar glukosa normal. Pada orang berusia di atas 45 tahun pemeriksaannya perlu dilakukan setiap tahun.

3. Cek lemak darah
Pemeriksaan lemak darah biasanya perlu puasa sebelumnya. Fungsi pemeriksaan ini untuk mengetahui kadar kolesterol dan trigliserida. Pemeriksaan ini perlu dilakukan rutin setahun sekali pada orang dewasa.

Baca juga: 6 Makanan Pantangan Saat Kadar Kolesterol Tinggi

4. Tes A1C
Tes A1C atau HbA1C adalah pemeriksaan yang mengukur rata-rata kadar gula darah selama dua hingga tiga bulan terakhir. Pemeriksaan ini penting untuk memantau kondisi kesehatan penderita diabetes.

5. Tes tiroid
Tes TSH (thyroid-stimulating hormone) dapat menunjukkan adanya disfungsi kelenjar tiroid, termasuk hipertiroid atau hipotiroid.

Meski tidak mengancam nyawa dan bisa diobati, tetapi gangguan keseimbangan tiroid dapat berpengaruh pada berbagai organ tubuh. Gejala-gejala yang timbul akibat gangguan tiroid juga dapat memicu kegemukan, kelelahan, hingga masalah tidur.

6. Tes vitamin D
Pemeriksaan kadar vitamin D memang belum umum dilakukan, tetapi tes ini penting untuk memastikan kadar vitamin D dalam tubuh. Kadar vitamin D yang rendah dapat berpengaruh negatif pada kesehatan, termasuk mudah lelah, gampang sakit, nyeri tulang dan otot, hingga gangguan mood.

Baca juga: Ketahui Penyebab Kekurangan Vitamin D dan Akibatnya pada Tubuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau