KOMPAS.com-Olahraga teratur sangat penting untuk kesehatan yang baik, tetapi apakah waktu melakukan aktivitas fisik dapat membuat perbedaan?
Penelitian terbaru menunjukkan, bagi individu yang mengalami obesitas, olahraga di malam hari dapat memberikan manfaat yang paling besar, yaitu mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Seperti dilansir Medical Daily, para peneliti dari University of Sydney, Australia, membuat temuan ini berdasarkan studi observasional berskala besar yang melibatkan sekitar 30.000 orang selama hampir 8 tahun. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care.
Baca juga: 4 Jenis Olahraga Setelah Lebaran yang Bisa Menurunkan Berat Badan
Tim peneliti mengamati risiko kematian dini dan kematian terkait penyakit kardiovaskular yang paling rendah pada partisipan yang melakukan sebagian besar aktivitas fisik aerobik sedang hingga berat antara pukul 18.00 hingga tengah malam.
"Karena sejumlah faktor sosial yang kompleks, sekitar 2 dari 3 orang Australia memiliki berat badan berlebih atau obesitas yang menempatkan mereka pada risiko yang jauh lebih besar terhadap kondisi kardiovaskular utama seperti serangan jantung dan stroke, dan kematian dini," kata penulis studi Dr Angelo Sabag.
"Olahraga bukanlah satu-satunya solusi untuk mengatasi krisis obesitas, tetapi penelitian ini menunjukkan bahwa orang yang dapat merencanakan aktivitas mereka pada waktu-waktu tertentu dalam sehari dapat mengimbangi beberapa risiko kesehatan ini," kata Sabag.
Baca juga: Apa Dampak Obesitas pada Anak-anak? Ini Penjelasannya...
Peserta penelitian berusia di atas 40 tahun yang hidup dengan obesitas, di mana 2.995 peserta di antaranya menderita diabetes tipe 2.
Aktivitas fisik partisipan diukur dengan menggunakan akselerometer pergelangan tangan yang dikenakan secara konsisten selama 24 jam sehari selama 7 hari pada awal penelitian.
Berdasarkan waktu di mana para peserta melakukan sebagian besar aktivitas fisik aerobik sedang hingga berat, mereka kemudian dikategorikan ke dalam kelompok pagi dan sore.
Dengan menggunakan data kesehatan dari Layanan Kesehatan Nasional dan Catatan Nasional Skotlandia, para peneliti menindaklanjuti lintasan kesehatan peserta selama 7,9 tahun.
Selama periode ini, 1.425 kematian, 3.980 kejadian kardiovaskular, dan 2.162 kejadian disfungsi mikrovaskuler dilaporkan.
Temuan menarik lain dari penelitian ini yaitu frekuensi aktivitas fisik sedang hingga berat yang dilakukan di malam hari, terutama dalam waktu singkat, berlangsung selama 3 menit atau lebih, memiliki signifikansi yang lebih besar daripada jumlah aktivitas fisik harian secara keseluruhan.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan hubungan yang kuat antara aktivitas fisik sedang hingga berat selama 3 menit atau lebih dengan kontrol glukosa yang lebih baik, dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan olahraga yang lebih singkat (non-aerobik).
Bagaimanapun, menurut periset lainnya Matthew Ahmadi, temuan saat ini signifikan karena penelitian ini tidak hanya melacak latihan terstruktur tetapi berfokus pada pelacakan aktivitas fisik moderat hingga berat, seperti aerobik terus menerus dalam waktu 3 menit.
"Kami tidak mendiskriminasi jenis aktivitas yang kami lacak, bisa apa saja, mulai dari berjalan kaki hingga menaiki tangga, tetapi juga bisa mencakup olahraga terstruktur seperti berlari, bekerja atau bahkan membersihkan rumah dengan penuh semangat," kata Dr. Ahmadi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.