KOMPAS.com- Kementerian Agama melibatkan 9.000 penghulu dan 50.000 penyuluh agama dalam edukasi isu kesehatan, seperti penurunan angka stunting, melalui khutbah, ceramah, dan tausiyah keagamaan.
"Penghulu dan penyuluh agama umumnya adalah tokoh masyarakat, sehingga suara mereka lebih didengar, apalagi menyampaikan masalah stunting dalam bahasa agama," ujar Staf Khusus Menag Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo, saat memberikan pembekalan di hadapan ASN Kanwil Kemenag Bali di Denpasar, Rabu (17/4/2024), seperti rilis yang diterima KOMPAS.com.
Baca juga: ASI Berkualitas untuk Turunkan Angka Stunting
Terkait upaya penurunan stunting, kata Wibowo, Kemenag mengoptimalkan peran Kantor Urusan Agama (KUA) dan Lembaga Pendidikan Keagamaan (LPK).
Penyuluh agama dan penghulu KUA menjadi garda terdepan, baik dalam program kepenyuluhan dengan pendekatan agama maupun bimbingan perkawinan.
Guru pendidikan agama dan akademisi Perguruan Tinggi Keagamaan memberikan pencerahan.
"Kemenag juga menjalin kerja sama dengan BKKBN dan BRIN dalam upaya pencegahan stunting sejak hulu dengan mengedukasi calon pengantin melalui bimbingan perkawinan," sambungnya.
Baca juga: Pakar: Ibu Alami Stunting Dapat Melahirkan Bayi Sehat, asal...
Menurut Wibowo, Kemenag telah mengkader 3.200 fasilitator Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin (Bimwin Catin) dan Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS). Sebab, mulai akhir Juli 2024, Kemenag wajibkan Bimbingan Perkawinan (Bimwin) bagi calon pengantin.
Dia mengatakan, dengan sinergi kementerian dan lembaga, prevalensi stunting di Indonesia terus menurun. Di tahun 2020, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 27,67 persen, 24,4 persen di 2021, dan 21,6 persen di 2022. Standar rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO), prevalensi di bawah 20 persen.
"Target pemerintah pada 2024, prevalensi stunting turun hingga 14 persen," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah menerbitkan Surat Edaran No SE.2 tahun 2024 tentang Pelaksanaan Tugas Penyuluh Agama dan Penghulu dalam Mendukung Program Prioritas Pemerintah.
Ada 4 program prioritas yang secara eksplisit disebut dalam edaran tersebut, yaitu: penurunan stunting, pengentasan kemiskinan, pemberdayaan ekonomi, dan pelestarian lingkungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.