KOMPAS.com - Setiap manusia memiliki sistem kekebalan tubuh yang digunakan untuk melawan kuman penyebab penyakit.
Mengutip Pregnancy Birth Baby, kuman meliputi bakteri, virus, amuba, atau lainnya yang berukuran mikroskopis.
Ini digambarkan sebagai sesuatu yang asing karena tidak termasuk dalam bagian tubuh.
Baca juga: 6 Gangguan Sistem Imun yang Harus Diwaspadai
Bayi juga memiliki sistem imun tubuh. Jika kuman masuk ke dalam tubuh bayi Anda, sistem kekebalan akan bertindak cepat.
Seketika itu sel darah putih yang menyadari ada sesuatu asing yang masuk ke dalam tubuh akan membuat protein khusus yang disebut "antibodi".
Mereka juga mengaktifkan bagian lain dari sistem kekebalan tubuh. Ini disebut "respons imun" untuk melawan infeksi.
Namun, sistem kekebalan tubuh bayi terutama yang baru lahir belumlah berkembang sempurna. Sehingga, orangtua harus ekstra memerhatikan keadaan bayi yang baru lahir, menjaganya agar tetap terhindar dari kuman.
Baca juga: 6 Buah Pilihan untuk Sistem Imun Tubuh Lebih Kuat
Sistem kekebalan tubuh bayi belum sepenuhnya berkembang saat mereka dilahirkan, tetapi menjadi lebih kuat seiring bertambahnya usia bayi.
Hanya saja bayi baru lahir akan memiliki antibodi dari ibunya yang didapat melalui plasenta selama trimester ketiga (3 bulan terakhir) kehamilan.
Jenis antibodi yang diturunkan dari ibu ke bayi bergantung pada tingkat kekebalan tubuh si ibu sendiri.
Antibodi tersebut membantu melindungi bayi saat ia lahir. Antibodi ibu akan bertahan pada bayi selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah lahir.
Mengutip Cleveland Clinic, setelah beberapa bulan pertama kelahiran sistem kekebalan tubuh bayi menjadi lebih berkembang, terutama imunitas selulernya.
Sehingga, sistem imun tubuh bayi berusia 2 minggu belum mampu melawan virus atau bakteri sebagai bayi berusia 3 bulan.
Baca juga: 12 Kebiasaan Buruk yang Merusak Sistem Imun Tubuh Ini Harus Dihindari
Ada banyak cara untuk membantu mengurangi risiko penyakit pada bayi Anda.
Sebagai permulaan, ketahuilah kapan Anda benar-benar harus menghubungi dokter.
Berikut tanda-tanda bayi yang mungkin mengalami infeksi dan membutuhkan perhatian medis:
Baca juga: 10 Makanan yang Bisa Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Perlu diingat bahwa bayi baru lahir rentan terhadap virus. Berikut beberapa virus yang rentan menginfeksi bayi baru lahir:
Virus gastrointestinal dapat menimbulkan masalah yang signifikan bagi bayi.
Virus ini dapat menyebabkan dehidrasi akibat diare. Selain itu, dapat dengan cepat menyebar ke aliran darah, jika menyerang pada bulan pertama kehidupan bayi.
Infeksi semacam itu dapat menyebabkan kerusakan hati, meningitis, ensefalitis, dan radang jantung pada bayi.
Baca juga: Studi: Olahraga 15 Menit Bisa Meningkatkan Kekebalan Tubuh Anda
Bayi di bawah usia enam bulan yang tertular virus ini sering kali harus dirawat di rumah sakit.
Hal ini dapat menyebabkan bronkiolitis, suatu kondisi di mana saluran udara kecil di paru-paru membengkak, sehingga membuatnya terisi lendir dan aliran udara menjadi terhambat.
Bayi baru lahir akan lebih sakit dibandingkan anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa, jika terkena flu.
“Meskipun ada potensi pengobatan untuk virus flu, sering kali penyakit ini dapat berubah menjadi pneumonia atau sleep apnea,” kata dokter anak Camille Sabella, MD.
Demikianlah macam penyakit yang mungkin ringan pada orang dewasa, bisa berbahaya pada bayi baru lahir karena sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna.
Baca juga: Ketahui Apakah Sistem Kekebalan Tubuh Anda Bekerja Terlalu Aktif
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.