KOMPAS.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menerangkan bahwa lupus pada anak bisa memengaruhi seluruh sistem organ mereka.
Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Alergi Imunologi IDAI, DR. Dr. Reni Ghrahani Majangsari, SpA(K), MKes, menyebutkan bahwa sistem saraf, kulit, paru-paru, jantung, sistem pencernaan, ginjal, sendi, kelenjar getah bening, dan sel darah pada anak, semuanya bisa diserang oleh lupus.
Baca juga: 4 Jenis Penyakit Lupus dan Ciri-cirinya yang Harus Diwaspadai
"Lupus adalah penyakit yang bisa melibatkan seluruh sistem organ," kata Dr. Reni dalam seminar virtual pada Selasa (7/5/2024).
"Sehingga dampaknya ada penurunan sel-sel darah merah, putih, dan trombosit, dan pembesaran kelenjar getah bening. Mungkin juga dapat terjadi keterlambatan pertumbuhan keremajaan atau pubernya terlambat," lanjutnya.
Lupus berasal dari bahasa Latin, yang berarti serigala. Pasalnya, ini menggambarkan ruam kemerahan pada wajah penderita lupus yang menyerupai gigitan serigala.
Istilah medis resmi untuk penyakit ini adalah Lupus Eritematosus Sistemik (LES).
Baca juga: 5 Penyebab Penyakit Lupus yang Perlu Diwaspadai
Dalam keterangannya dijelaskan bahwa lupus terjadi karena peradangan kronis pada berbagai organ tubuh yang disebabkan adanya kondisi autoimun.
"Tubuh ini malah mengenali sel diri sendiri sebagai musuh, sehingga menyebabkan diproduksinya antibodi yang menyerang sel-sel tubuh sendiri," kata Dr. Reni menerangkan mengenai kondisi autoimun.
Penyakit lupus pada anak diungkapkannya cenderung akan menyebabkan gejala yang lebih berat dibanding pada orang dewasa, disertai keterlibatan sistem organ yang lebih banyak.
Adapun berikut ulasan Dr. Reni terhadap gejala lupus pada anak untuk masing-masing jenisnya berdasarkan bagian tubuh yang diserang.
Baca juga: Kenali Apa Itu Lupus Nefritis, Penyebab, dan Gejalanya
Dr. Reni mengatakan bahwa gejala lupus pada anak umumnya meliputi berikut:
"Sering anak dirawat karena menderita demam yang berkepanjangan. Anak juga bisa tampak pucat. Kemudian kadang disarankan opname oleh dokter dan berulang kali mendapatkan transfusi darah," ujar Dr. Reni.
Selanjutnya, gejala bisa berkembang di bagian tubuh yang lain yang mungkin tidak dikeluhkan anak, tetapi bisa kita lihat dari pemeriksaan dokter.
Tanda-tanda lupus pada anak di mulut dan kulit, seperti:
Baca juga: Kenali Apa Itu Lupus Neonatal, Penyebab, dan Tanda-tandanya
Tanda-tanda lupus pada anak yang telah menyerang sistem saraf meliputi:
Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput yang disebut pleura. Jika terjadi lupus, penyakit ini bisa menyebabkan penumpukan cairan pada lapisan tersebut.
"Pada paru-paru sendiri juga bisa terjadi peradangan," ucapnya.
Jantung pada anak yang terkena penyakit lupus bisa mengalami hal berikut:
Baca juga: 14 Tanda-tanda Lupus Neonatal yang Perlu Diperhatikan
Sistem pencernaan pada anak yang diserang lupus akan menyebabkan masalah, seperti
Lupus pada anak yang menyerang ginjal menyebabkan gejala, seperti tekanan darah tinggi dan bengkak terutama di wajah, perut, serta kaki.
Dr. Reni mengatakan bahwa jenis lupus pada ginjal ini lebih sering terjadi pada anak dibandingkan pada orang dewasa.
Tanda-tanda lupus yang menyerang sendi dapat menyebabkan hal-hal berikut:
Gejala lupus yang sering muncul adalah kurangnya hormon tiroid karena antibodi yang menyerang kelenjar gondok.
"Mungkin juga dapat terjadi keterlambatan pertumbuhan keremajaan atau pubernya terlambat," ucapnya.
Baca juga: IDAI: Lupus pada Anak Miliki Gejala Lebih Berat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.