Pada tipe ini, sistem kekebalan tubuh Anda, bukan virus, yang menyerang hati Anda dan menyebabkan peradangan.
Hal-hal seperti meminum alkohol selama bertahun-tahun atau memiliki bekas luka hepatitis pada hati Anda dapat membuat hati Anda sulit atau tidak bisa bekerja.
Penyakit ini secara perlahan merusak saluran empedu Anda dan bisa memengaruhi hati. Penyakit ini kebanyakan menyerang pria muda.
Ini adalah kondisi ketika ginjal Anda tidak dapat membuang kristal kalsium oksalat melalui urine dan menyebar ke bagian lain tubuh Anda, termasuk hati.
Baca juga: 6 Penyebab Penyakit Hati Kronis yang Harus Diwaspadai
Ini adalah penyakit bawaan langka, yang membuat seseorang menyimpan terlalu banyak tembaga di otak dan hati.
Kondisi genetik ini dapat menyebabkan penyakit paru-paru atau hati.
Orang dengan hepatitis B atau hepatitis C jangka panjang sering mengalami kanker hati, yang pada ujungnya bisa menyebabkan gagal organ.
Ini adalah kondisi di mana tumor hati jinak berada pada hati yang sehat. Hal ini sering terjadi pada wanita berusia antara 20 hingga 44 tahun.
Sel-sel lemak ekstra dapat menumpuk di hati Anda. Penyakit hati berlemak nonalkohol sering menyerang orang yang kelebihan berat badan, obesitas, atau memiliki kolesterol tinggi.
Penyakit hati berlemak yang berhubungan dengan alkohol memengaruhi peminum berat.
Peradangan hati akibat minum alkohol dalam jumlah banyak atau dalam jangka waktu lama.
Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Hati yang Sudah Parah
Kelainan genetik yang menyebabkan saluran empedu menjadi lebih sedikit dari biasanya di hati.
Seiring waktu, penyakit ini menghancurkan saluran empedu kecil Anda. Kondisi ini terkadang disebut sebagai sirosis bilier primer.
Orang dengan kondisi ini tidak dapat memproses galaktosa, gula yang banyak ditemukan dalam makanan. Ini dapat menyebabkan kerusakan hati.