KOMPAS.com - Gagal hati terjadi ketika hati Anda tidak berfungsi dengan baik.
Fungsi hati meliputi membuat protein yang membantu pembekuan darah, memproduksi cairan empedu untuk membantu mencerna makanan, dan membersihkan aliran darah dari zat berbahaya, seperti yang dikutip dari Cleveland Clinic.
Baca juga: 3 Penyebab Utama Penyakit Hati yang Wajib Dihindari
Sehingga, gagal ginjal bisa menjadi keadaan darurat yang mengancam jiwa dan memerlukan perhatian medis segera.
Penyakit ini bisa berlangsung secara bertahap (kronis) dan cepat (akut).
Baik gagal ginjal kronis maupun akut bisa memengaruhi banyak organ tubuh Anda. Tanpa pengobatan, gagal hati pada akhirnya dapat mengakibatkan kematian.
Selanjutnya, artikel ini akan mengulas mengenai penyebab dari penyakit yang mengancam jiwa ini.
Baca juga: 10 Cara Mencegah Penyakit Hati yang Perlu Diperhatikan
Untuk diketahui bahwa gagal hati bisa disebabkan oleh banyak penyakit dan kondisi berbeda, yang sering kali membuat organ ini mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
Oleh karenanya, menurut Uchicago Medicine, kebanyakan kasus gagal hati membutuhkan transplantasi organ. Meski, gagal hati terkadang disebabkan oleh penyebab akut atau keturunan yang dapat diobati.
Mengutip WebMD, gagal hati akut bisa terjadi hanya dalam 48 jam dan sulit dideteksi pada awalnya.
Penyebab gagal hati akut meliputi:
Baca juga: 7 Manfaat Daun Kenikir, Baik untuk Pencernaan hingga Mencegah Diabetes
Dosis besar dapat merusak hati atau menyebabkan kegagalan organ.
Virus termasuk hepatitis A , B, dan E, virus Epstein-Barr, cytomegalovirus, dan virus herpes simplex
Ini semua adalah penyakit akibat infeksi virus yang menyebabkan kerusakan hati atau sirosis.
Baca juga: 4 Manfaat Lengkuas untuk Kesehatan: Dari Peradangan hingga Infeksi
Reaksi terhadap resep dan obat herbal tertentu
Beberapa resep dan obat herbal bisa membunuh sel di hati Anda. Ada juga yang bisa merusak sistem saluran yang mengalirkan empedu.
Jenis jamur yang disebut Amanita phalloides atau dikenal juga sebagai death cap, mengandung racun yang merusak sel-sel hati dan menyebabkan gagal hati dalam beberapa hari.
Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Hati yang Perlu Dikenali
Seperti halnya hepatitis virus, penyakit ini, di mana tubuh Anda menyerang hati Anda, dapat menyebabkan gagal hati akut.
Ini adalah penyakit genetik yang mencegah tubuh Anda mengeluarkan tembaga. Alhasil, itu akan menumpuk dan merusak hati Anda.
Dalam kondisi langka ini, bisa terjadi penumpukan lemak di hati Anda dan merusaknya.
Baca juga: 12 Makanan Sehari-hari yang Menyehatkan Liver, Apa Saja?
Infeksi yang sangat parah di tubuh Anda ini dapat merusak hati Anda atau menyebabkannya berhenti bekerja.
Penyakit langka ini mempersempit dan menyumbat pembuluh darah di hati Anda.
Banyak bahan kimia, termasuk karbon tetraklorida, pembersih dan penghilang lemak, dapat merusak hati Anda.
Baca juga: 10 Makanan dan Minuman Pencegah Penyakit Hati yang Perlu Diketahui
Penyebab paling umum dari gagal hati kronis meliputi berikut:
Ini membuat hati Anda membengkak dan berhenti bekerja sebagaimana mestinya.
Jika Anda mengidapnya dalam jangka panjang, dapat menyebabkan sirosis.
Sirosis adalah jaringan parut pada hati akibat cedera yang berulang atau berlangsung lama. Ketika jaringan parut menggantikan jaringan hati yang sehat, hati Anda kehilangan kemampuannya untuk berfungsi.
Ini juga menyebabkan sirosis. Dalam banyak kasus, memang gagal hati kronis disebabkan oleh sirosis.
Kelainan bawaan ini menyebabkan tubuh Anda menyerap dan menyimpan terlalu banyak zat besi. Itu dapat menumpuk di hati Anda dan menyebabkan sirosis.
Baca juga: Makanan Penyebab Penyakit Hati Berlemak yang Harus Dihindari
Kondisi lain yang dapat menjadi penyebab gagal hati antara lain:
Kontak dengan makanan atau air yang terkontaminasi virus hepatitis A, atau dengan orang yang terinfeksi virus, dapat menyebabkan peradangan hati. Tipe ini biasanya hilang dengan sendirinya.
Pada tipe ini, sistem kekebalan tubuh Anda, bukan virus, yang menyerang hati Anda dan menyebabkan peradangan.
Baca juga: 11 Manfaat Kesehatan Daun Kelor yang Perlu Diketahui
Hal-hal seperti meminum alkohol selama bertahun-tahun atau memiliki bekas luka hepatitis pada hati Anda dapat membuat hati Anda sulit atau tidak bisa bekerja.
Penyakit ini secara perlahan merusak saluran empedu Anda dan bisa memengaruhi hati. Penyakit ini kebanyakan menyerang pria muda.
Ini adalah kondisi ketika ginjal Anda tidak dapat membuang kristal kalsium oksalat melalui urine dan menyebar ke bagian lain tubuh Anda, termasuk hati.
Baca juga: 6 Penyebab Penyakit Hati Kronis yang Harus Diwaspadai
Ini adalah penyakit bawaan langka, yang membuat seseorang menyimpan terlalu banyak tembaga di otak dan hati.
Kondisi genetik ini dapat menyebabkan penyakit paru-paru atau hati.
Orang dengan hepatitis B atau hepatitis C jangka panjang sering mengalami kanker hati, yang pada ujungnya bisa menyebabkan gagal organ.
Baca juga: 10 Makanan dan Herbal yang Bisa Menjadi Detoks Alami untuk Tubuh
Ini adalah kondisi di mana tumor hati jinak berada pada hati yang sehat. Hal ini sering terjadi pada wanita berusia antara 20 hingga 44 tahun.
Sel-sel lemak ekstra dapat menumpuk di hati Anda. Penyakit hati berlemak nonalkohol sering menyerang orang yang kelebihan berat badan, obesitas, atau memiliki kolesterol tinggi.
Penyakit hati berlemak yang berhubungan dengan alkohol memengaruhi peminum berat.
Peradangan hati akibat minum alkohol dalam jumlah banyak atau dalam jangka waktu lama.
Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Hati yang Sudah Parah
Kelainan genetik yang menyebabkan saluran empedu menjadi lebih sedikit dari biasanya di hati.
Seiring waktu, penyakit ini menghancurkan saluran empedu kecil Anda. Kondisi ini terkadang disebut sebagai sirosis bilier primer.
Orang dengan kondisi ini tidak dapat memproses galaktosa, gula yang banyak ditemukan dalam makanan. Ini dapat menyebabkan kerusakan hati.
Baca juga: 11 Manfaat Kesehatan Manggis, Buah Lezat yang Kaya Manfaat
Ini adalah kondisi genetik di mana Anda tidak dapat memproduksi enzim yang disebut lipase asam lisosom (Lysosomal acid lipase/LAL).
Padahal, enzim ini membantu tubuh Anda memecah lemak dan kolesterol di dalam sel Anda.
Akibatnya, lemak tetap berada di hati dan menyebabkan kerusakan.
Demikianlah beragam penyakit dan kondisi yang bisa menjadi penyebab gagal hati baik akut maupun kronis yang harus Anda waspadai.
Jika Anda memiliki salah satu atau beberapa dari kondisi yang disebutkan di atas, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai risiko gagal hati yang Anda memiliki dan cara mencegahnya.
Baca juga: Kenali Apa Itu Gagal Hati, Penyebab, dan Gejalanya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.