Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/05/2024, 09:04 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Setiap perempuan akan mengalami masa menopause atau berhentinya siklus haid secara alami. Namun beberapa tahun sebelum menopause, akan ada pramenopause yang mendatangkan perubahan fisik dan emosional.

Masa pramenopause bisa terjadi beberapa tahun (3-5 tahun) sebelum menopause. Pada masa ini terjadi penurunan bertahap fungsi ovarium dan juga fluktuasi estrogen serta progesteron.

Tanda-tanda yang umum dialami adalah haid tidak teratur, sulit tidur, rasa panas, hingga perubahan mood, bahkan depresi.

Beberapa penelitian menunjukkan tahapan menopause terkait dengan peningkatan risiko depresi.

Studi terbaru yang dimuat dalam Journal of Affective Disorder bahan menyebut peningkatan risiko depresi mencapai 40 persen pada saat masa premenopause dibanding setelah menopause.

"Hasil studi ini menekankan pentingnya memahami bahwa setiap perempuan pada satu tahap dalam hidupnya lebih rentan mengalami depresi. Dibutuhkan dukungan dan juga penapisan agar tiap perempuan bisa mendapatkan bantuan kesehatan mental yang dibutuhkan," kata salah satu peneliti Dr.Roopal Desai.

Baca juga: Jangan Mudah Percaya Suplemen Penghilang Gejala Menopause

Perempuan yang punya riwayat depresi bahkan risikonya dua kali lipat. Gangguan tidur yang dialami juga berkontribusi pada peningkatan insiden depresi.

Gejala yang dialami saat premenopause memang menimbulkan ketidaknyamanan. Terlebih di usia menjelang menopause (45-55 tahun) banyak perempuan yang masih produktif sehingga membutuhkan kesehatan tubuh yang optimal.

Di masa paruh baya tersebut seringkali juga terjadi perubahan hidup yang cukup besar, misalnya saja anak yang tumbuh besar dan meninggalkan rumah, posisi karier yang lebih tinggi dan menuntut tanggung jawab, atau pun merawat pasangan serta orangtua yang sakit. Kondisi-kondisi ini juga dapat menjadi pemicu stres mental.

Ada berbagai langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi keparahan depresi. Mulai dari menjalankan gaya hidup sehat, berolahraga rutin, konsumsi suplemen, hingga bersikap positif terhadap masa menopause.

Namun, jika suasana hati terus-menerus menurun dengan hilangnya minat pada hal-hal yang biasa kita nikmati atau perasaan bersalah dan putus asa, segeralah berkonsultasi dengan profesional di bidang kesehatan mental.

Baca juga: 6 Komplikasi Menopause Dini yang Perlu Diwaspadai Wanita

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com