Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis Makanan Pemicu Radikal Bebas yang Wajib Dibatasi

Kompas.com - 24/05/2024, 07:00 WIB
Rini Agustin,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dampak radikal bebas dari lingkungan sekitar perlu dicegah dengan konsumsi antioksidan. Sumber radikal bebas antara lain asap rokok, polusi udara, hingga makanan dan minuman tertentu.

Ahli gizi klinik dr. Raissa Edwina Djuanda, M.Gizi, menjelaskan radikal bebas tidak dapat dihindari sebab bisa dibentuk tubuh sebagai produk sisa metabolisme. Selain itu, kita juga terpapar dari lingkungan luar.

“Sumber radikal bebas dapat berasal dari hal-hal sekitar, mulai dari paparan sinar matahari, stres, atau makanan," ujarnya dalam acara Media Launching Entrasol Can Susu Steril, di Jakarta,Rabu (22/5/2024).

Untuk jenis makanan, menurut dr.Raissa makanan yang mengandung pengawet, pewarna yang tidak aman, hingga makanan ultraproses perlu dihindari.

Cara mengolah makanan juga bisa meningkatkan kadar radikal bebas di dalamnya, misalnya proses pembakaran yang lama.

Baca juga: 6 Cara Turunkan Risiko Kanker akibat Konsumsi Makanan yang Dibakar

"Bagian gosongnya itu yang mengandung banyak radikal bebasnya. Jadi boleh dimakan tapi bagian gosongnya dibuang saja," jelasnya.

Selain itu, kebiasaan mengonsumsi makanan yang digoreng, terlebih dengan minyak berulang, juga perlu dibatasi.

Penyakit kronis

Kadar radikal bebas yang berlebih dapat menimbulkan stres oksidatif dan kerusakan DNA sehingga dapat memicu penyakit seperti stroke, kanker, penyakit jantung, hingga autoimun.

Penangkal radikal bebas, yaitu antioksidan, juga bisa ditemukan berlimpah dalam makanan dan minuman. Tumbuhan khas Indonesia, seperti daun katuk, daun kecombrang, serta rempah-rempah, juga tinggi antioksidan.

Buah zaitun juga diketahui tinggi antioksidan dan bersifat antiinflamasi alami.

“Selain khasiatnya untuk kecantikan dan kesehatan, ekstrak buahnya ternyata juga bermanfaat baik untuk mendukung kesehatan kita sehari-hari," katanya.

Baca juga: Kenali Jenis Antioksidan dan Sumbernya untuk Lawan Radikal Bebas

Buah zaitun mengandung zat aktif hydroxytyrosol, antioksidan yang empat kali lebih kuat dibandingkan vitamin C dalam menangkal dampak radikal bebas.

Hydroxytyrosol juga berdampak baik pada pembentukan dan pertumbuhan tulang.

"Keberadaan zat aktif inilah yang membantu mempercepat penyerapan kalsium pada tulang," kata dr.Raissa.

Menurut dr. Raissa, kandungan antioksidan dalam buah zaitun pun baik untuk kesehatan jantung. Dalam hal ini, hydroxytyrosol bertindak sebagai pelindung sistem kardiovaskular.

Pemakaian sunscreen setiap hari dengan kadar SPF minimal 30 juga dianjurkan. Hal ini karena paparan sinar ultraviolet dapat memicu produksi radikal bebas dan mengganggu kerja sel-sel tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau