Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Cuma untuk Fisik, Jamu Juga Sehatkan Jiwa

Kompas.com - 28/05/2024, 10:28 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Minum jamu merupakan budaya sehat yang dimiliki bangsa Indonesia. Tak sekedar menyehatkan fisik, tetapi minum jamu secara teratur juga memiliki manfaat bagi jiwa.

Ketua Perkumpulan Pelaku Jamu Alami Indonesia (PPJAI), Mukit Hendrayatno mengatakan, konsumsi jamu bisa meningkatkan kualitas hidup manusia.

"Konsumsi jamu juga memiliki dampak positif pada kesejahteraan secara keseluruhan. Jamu dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan energi, dan memperkuat koneksi antara manusia dan alam sekitarnya," katanya dalam siaran pers.

Jamu sendiri sudah resmi menjadi Warisan Budaya Tak Benda dari UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Persatuan Bangsa-Bangsa).

Jamu yang identik dengan rasa pahit di lidah sebenarnya membawa manfaat yang menyegarkan dan menyehatkan bagi tubuh.

Baca juga: Upaya Promosikan Jamu ke Generasi Z, Jual di Kafe hingga Rasa yang Tak Pahit

Mukit mengatakan, jamu bukanlah sekadar minuman herbal biasa. Di dalamnya terkandung campuran bahan-bahan alami yang berkhasiat.

"Manfaatnya mulai dari meningkatkan daya tahan tubuh hingga mengatasi berbagai masalah kesehatan seperti gangguan pencernaan, nyeri sendi, dan gangguan pernapasan. Jamu telah menjadi pilihan yang efektif bagi banyak orang selama berabad-abad," katanya.

Saat pandemi Covid-19, masyarakat pun berbondong-bondong mencari jamu dan herbal tradisional lain untuk menjaga kesehatannya.

Untuk melestarikan budaya minum jamu pemerintah juga mempromosikan jamu kepada anak muda. Salah satunya dengan menghadirkannya sebagai salah satu menu minuman di kafe.

"Untuk anak muda Gen Z dan milenial, kami akan melakukan upaya bersama beberapa kafe ternama untuk mempromosikan jamu," kata Direktur Wisata Minat Khusus Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Itok Parikesit dalam rilis yang Kompas.com terima, Selasa (28/5/2024).

Hal serupa juga dilakukan pihak swasta, salah satunya inovasi yang dilakukan oleh produsen jamu Herbathos.

Baca juga: Berapa Kali Sehari Minum Air Jahe? Berikut Penjelasannya…

Direktur Utama PT Herbathos, Ahmad Zaini, mengatakan dari survei internal yang dilakukannya terlihat ada peningkatan minat konsumsi jamu di kalangan muda.

Data menunjukkan peningkatan penjualan jamu sebesar 20 persen pada kuartal pertama
tahun ini, dengan kontribusi signifikan dari konsumen berusia 18-35 tahun.

"Kami yakin ada peluang besar untuk mengintegrasikan jamu ke dalam gaya hidup generaasi muda. Kami berkomitmen untuk menghadirkan pendekatan yang lebih modern dan inovatif, yang resonan dengan kecintaan mereka pada musik dan budaya pop," kata Ahmad.

Ia mengatakan, generasi muda sebenarnya sudah mengetahui manfaat jamu dari pengetahuan yang diwariskan dari keluarga. Namun, rasa pahit jamu dan aroma kurang menyenangkan menjadi hambatan bagi orang muda untuk mulai minum jamu.

Ahmad menambahkan, dengan memahami preferensi dan kebiasaan generasi milenial dan gen Z, produsen jamu bisa membuat inovasi sehingga bisa mengintegrasikan jamu ke dalam gaya hidup modern yang sesuai dengan kebutuhan dan selera pasar.

Baca juga: Sering Dianggap Lebih Aman, Obat Herbal Juga Punya Efek Samping

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau