Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/04/2024, 06:00 WIB
Fadila Rosyada Hariri,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Serangan jantung, atau yang dikenal juga sebagai infark miokard (MI), terjadi saat otot jantung tiba-tiba kekurangan oksigen, biasanya disebabkan oleh penyumbatan.

Jika pasokan oksigen tidak dipulihkan dengan cepat, otot jantung dapat mengalami kerusakan atau bahkan kematian. Kondisi ini umumnya dipicu oleh penyakit arteri koroner (CAD).

Terdapat beberapa faktor penyebab yang dapat menyebabkan serangan jantung, seperti gaya hidup, usia, dan kondisi medis.

Baca juga: Menag Majukan Lagi Libur Lebaran Jadi Tanggal 21 Maret agar Mudik Lebih Longgar

Memahami faktor-faktor yang dapat berkontribusi terhadap penyakit arteri koroner dapat membantu dalam upaya mencegah serangan jantung.

Cara mencegah serangan jantung

Terdapat beberapa perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena serangan jantung.

Berhenti merokok

Berhenti merokok dapat mengurangi risiko serangan jantung.

Setelah menghindari produk tembakau selama 24 jam, risiko serangan jantung menurun, dan berhenti selama setahun mengurangi risiko penyakit arteri koroner sebesar 50 persen, dibandingkan dengan risiko saat merokok.

Baca juga: Tanda-tanda Serangan Jantung akan Muncul

Mengurangi stres

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa stres dapat berkontribusi terhadap risiko serangan jantung.

Stres dapat menyebabkan seseorang makan berlebihan atau menggunakan produk tembakau, meningkatkan penyakit arteri koroner dan risiko serangan jantung.

Kontrol tekanan darah, gula darah & kadar kolesterol

Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko serangan jantung, terutama kolesterol low-density-lipoprotein (LDL) dan trigliserida (sejenis lemak dalam darah). 

Tekanan darah harus di bawah 120/80 milimeter merkuri (mm Hg). Ketika meningkat, tekanan darah dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan organ, seperti masalah ginjal.

Diabetes juga dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, berkontribusi terhadap peningkatan risiko serangan jantung.

Baca juga: 8 Tanda-tanda Serangan Jantung yang Harus Diwaspadai

Melakukan pemeriksaan rutin

Penting untuk menghadiri janji temu rutin dengan dokter dan bekerja sama dengan mereka untuk mengatasi faktor risiko serangan jantung.

Peran dokter adalah memastikan bahwa kondisi penyakit kronis, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, atau kolesterol tinggi.

Penting juga untuk minum semua obat sesuai petunjuk dan berkonsultasi dengan dokter sebelum menambahkan obat baru, termasuk aspirin atau suplemen.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mantan Kapolres Ngada Jadi Tersangka Pencabulan Anak dan Langsung Ditahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau