Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Gejala Awal Penyakit TBC? Berikut 8 Daftarnya

Kompas.com - 21/06/2024, 18:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - TBC atau tuberkuolsis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Bakteri tersebut biasanya menyerang paru-paru, tulang belakang, kulit, otak, kelenjar getah bening dan jantung.

Gejala awal penyakit TBC yang umum berupa batuk, berdarah maupun kering. Batuk dapat berlangsung lama yaitu hingga lebih dari tiga minggu.

Untuk mengetahui lebih lanjut apa gejala awal penyakit TBC, simak ulasan berikut.

Baca juga: Pentingnya Penanganan dan Pencegahan TBC di Tempat Kerja

Apa gejala awal penyakit TBC?

Untuk diketahui, bagian tubuh yang pertama kali diserang oleh bakteri TBC adalah paru-paru.

Hal itu mengganggu sirkulasi oksigen. Saat tubuh tidak mendapat oksigen yang cukup, maka fungsi organ akan mengalami penurunan.

Dikutip dari Everyday Health, gejala awal penyakit TBC yang mudah dikenali yaitu batuk tak kunjung sembuh. Batuk-batuk bisa berlangsung lebih dari tiga minggu, bahkan berbulan-bulan.

Adapun tanda-tanda TBC lainnya yaitu:

  1. Mengeluarkan dahak bercampur darah saat batuk.
  2. Kehilangan nafsu makan.
  3. Merasa lunglai, tidak enak badan.
  4. Demam tinggi yang dapat terjadi secara intermiten sehingga suhu tubuh kembali normal selama beberapa jam, lalu naik lagi.
  5. Tubuh mengeluarkan keringat di malam hari meski tidak melakukan aktivitas. Keringat bahkan keluar saat tidur.
  6. Nyeri tulang atau merasa pegal linu.
  7. Nyeri dada diikuti dengan sesak napas.
  8. Penurunan berat badan secara tiba-tiba meski sudah mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang.

Seseorang yang mengalami gejala awal TBC perlu segera ke dokter untuk mendapat diagnosis yang sesuai.

Baca juga: 9 Ciri-ciri TBC pada Anak, Orangtua Perlu Tahu

Bagaimana cara mendiagnosis TBC?

Dokter akan memulai pemeriksaan dengan mengamati riwayat penyakit atau kesehatan pasien.

Kemudian dilanjurkan dengan pemeriksaan menggunakan stetoskop untuk mengecek paru-paru.

Tahap pemeriksaan berikutnya yaitu dengan uji lab terhadap sampel dahak, darah, kulit, diikuti foto rontgen bagian dada.

Dilansir dari laman Siloam Hospitals, pemeriksaan kulit untuk mendiagnosis tuberkulosis disebut dengan tes mantoux.

Skrining ini dilakukan dengan memasukkan jarum suntik berisi zat khusus yang disebut purified protein derivative (PPD) di kulit lengan.

Tujuan tes mantoux yaitu untuk mendeteksi dini adanya kuman penyebab infeksi tuberkulosis sehingga penderita dapat segera diberikan penanganan dan penularan lebih lanjut pun dapat dicegah.

Tes Mantoux juga digunakan untuk mendeteksi TB laten yang tidak menimbulkan gejala.

Setelah menyimak gejala awal TB dan cara mendiagnosisnya, Anda bisa lebih waspada dan cepat mengenali penyakit ini.

Baca juga: 5 Ciri-ciri Batuk TBC dan Cara Mengobatinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau